Ketika Kata "Kami" Menjadi "Mereka"
Dalam hubungan antar manusia kita mengenal kata "kami" dan "mereka" sebagai cara penggambaran posisi dan keberpihakan. Kedua kata ini adalah kata ganti orang pertama dan ketiga jamak. Jadi bicara mengenai sejumlah orang yang lebih dari satu orang. Disebut "kami" berarti ada sekumpulan orang TERMASUK saya ada dalam satu pihak, sedang disebut "mereka" berarti sekumpulan orang TIDAK TERMASUK saya yang berada di pihak lain.
Dulu realitas "kami" sekarang "mereka" bukanlah sebuah permainan kata belaka. Ada semacam penjelasan yang bisa digunakan disini untuk menggambarkan bagaimana terjadi pergeseran dari kata "kami" ke "mereka".
Dulu realitas "kami" sekarang "mereka" bukanlah sebuah permainan kata belaka. Ada semacam penjelasan yang bisa digunakan disini untuk menggambarkan bagaimana terjadi pergeseran dari kata "kami" ke "mereka".
Bila kita berimajinasi maka ada sekumpulan orang yang awalnya yang selalu kemana-mana bersama-sama dan selalu megidentifikasi diri mereka sebagai kata "kami". "Kami datang bertiga". "Kami mau nonton". "Kami lapar". "Kami setuju!!!". Kami gak ikutan!", dll.
Namun karena ada satu tabrakan pendapat, psikologis, kemauan, maka kata kami pecah menjadi kelompok kami 1, kami 2, dan kami 3. Kami 1 menyebut kami 2 sebagai mereka, dan kami 2 ke kami 3 juga mereka dan sebaliknya.
Beginilah penuturan Kami 1 tentang Kami 2 dan Kami 3: "MEREKA itu dulu adalah KAMI juga, tetapi karena satu dua hal maka sekarang kAMI sudah terpisah. Dan MEREKA sudah memisahkan diri dari KAMI, dan MEREKA sudah punya kelompok sendiri. Sedih rasanya bila melihat MEREKA berjalan dengan orang lain. Mereka bercanda dan tertawa dengan orang lain bukan dengan KAMI.
Sekarang mengapa KAMI harus jadi MEREKA? Dan kenapa MEREKA tidak bisa kembali kepada KAMI? Oh rupanya masih ada EGO KAMI dan EGO MEREKA yang seperti tembok menjulang. Makin tebal tembok itu dibangun maka makin terpisah antara KAMI dan MEREKA. Tetapi bila dengan rendah hati mau membongkar tembok EGO itu maka KAMI bergabung dengan MEREKA, dan MEREKA telah menjadi kami KEMBALI.
Meruntuhkan EGO itu adalah sebuah kemenangan besar, dan saya pernah mengalaminya, dan luar biasa pemulihan itu terjadi atas diri dan hubungan kami.
Selamat berdamai dengan sesama!
Daniel Zacharias
0 comments:
Post a Comment