Pages

BeatMaster Radio

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Dec 25, 2012

Christmas 2012


Read More......

Dec 22, 2012

Hari Ibu 2012


Bookmark and Share

Read More......

Dec 15, 2012

December 21 2012 - Petition for the TRUTH


Bookmark and Share



This petition for the TRUTH is meant to serve as a plea to our world government leaders for answers, acknowledgment or denial that they know or are aware that a life changing event is going to occur on or before the highly anticipated date of December 21 2012.

Read More......

Dec 12, 2012

121212


Read More......

Dec 1, 2012

Laporan Pandangan Mata


Bookmark and Share

Mu’inah, TKW asal Pekalongan Jateng yang bekerja di AS menyaksikan kecelakaan beruntun di jalan raya tak jauh dari tempatnya bekerja. Karena jiwa penolongnya yang begitu tinggi, dia segera menelpon 911 untuk meminta bantuan..

Petugas 911 bertanya ,”Good morning Mam, may I help you?!”

Read More......

Nov 20, 2012

Ibu penjual tempe



Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe . Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .." demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah salat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe , dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atas meja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Read More......

Nov 15, 2012

3


Read More......

Nov 13, 2012

Gadget Blackberry Gatal? Awas Alergi BlackBerry!


Bookmark and Share
Sering merasa gatal ketika menggunakan BlackBerry? Percaya atau tidak, Anda mungkin alergi terhadap produk smartphone besutan perusahaan Kanada Research in Motion atau RIM tersebut.

Alergi di sini sama sekali bukan kiasan, tetapi benar-benar reaksi tubuh secara harfiah terhadap smartphone BlackBerry, demikian diungkapkan oleh sebuah studi American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI).

Read More......

Nov 12, 2012

KOMODO : New 7 Wonders of Nature 2012




Bookmark and Share
Pulau Komodo resmi menjadi salah satu New 7 wonders of nature 2012...
dipilih oleh 200 juta pemilih di seluruh dunia ... menang dari 28 finalis

Ini 7 keajaiban dunia itu :

1. Taman Nasional Komodo (Indonesia)
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.



2. Hutan Hujan Amazone

Read More......

Oct 31, 2012

Kebenaran, Kebaikan, Kegunaan

Di Yunani kuno, Socrates terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat.
Suatu hari seorang kenalannya bertemu denga filsuf besar itu dan berkata, "Tahukah Anda apa yang saya dengar tentang teman Anda?"

"Tunggu sebentar," Socrates menjawab. "Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan memberikan suatu test sederhana yang disebut Triple Filter Test.

Filter petama adalah KEBENARAN.

"Apakah Anda yakin bahwa apa yang akan Anda katakan pada saya itu benar?"

Read More......

Oct 5, 2012

Hati

Bookmark and Share




Suatu hari seorang pemuda mendatangi gurunya dan bertanya, "Guru, mengapa saya tidak bisa mengampuni teman sepermainan saya."

Sambil tersenyum, guru itu bertanya, "Apa yang dia lakukan padamu dan kapankah peristiwa itu terjadi ?"

Pemuda itu menjawab,"Saat saya masih usia 7 tahun, dia mempermalukan saya dengan mengatai-ngatai saya tuyul, karena saya pendek, gemuk dan berkepala botak. Dan bukan hanya itu saja, dia mengata-ngatai saya tuyul di depan semua orang, sehingga mereka pun memanggil saya tuyul pula. Bahkan sampai sekarang masih ada beberapa orang yang memanggil saya tuyul."

Read More......

Sep 12, 2012

berpikirlah sederhana


Bookmark and Share



Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak memakai anjing pelacak atau jaring penjerat, tetapi menunggu dibalik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan bangun hinggap diatas pohon kecil tepat di depan si pemburu.
Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya.
Tetapi si pembur berpikir, " Untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar? "

Read More......

Sep 1, 2012

take a look ...

Di situs google, kolom search, ketik angka/tulisan berikut ini:

(sqrt(cos(x))*cos(200*x)+sqrt(abs(x))-0.7)*(4-x*x)^0.01, sqrt(9-x^2), -sqrt(9-x^2) 

take a look ....

Read More......

Aug 30, 2012

Cerita & kebenaran


Bookmark and Share
Alkisah, ada seorang wanita yang sangat cantik, yang senang berjalan keliling kota. Ia selalu menjadi pusat perhatian karena kecantikannya. Setiap orang selalu ingin memandangnya, menyapanya, bertanya kepadanya, menghabiskan waktu bersamanya dan berbicara kepadanya. 
*
Di kota itu juga hidup seorang wanita lain. Dia juga sangat cantik, tetapi karena kemiskinannya ia tidak mampu memiliki pakaian yang indah-indah dan karena itu tak ada seorangpun yang ingin berurusan dengannya. Wanita itu menjadi sedih dan kesepian. Wanita itu sering memandang wanita cantik itu, yang selalu berpakaian sangat indah dan dengan semua perhatian yang didapatnya karena keindahan pakaiannya. Wanita miskin itu selalu berharap bahwa suatu saat nanti orang-orang juga akan memperhatikan dirinya karena wanita itu mempunyai banyak hal yang ingin ia bagikan kepada banyak orang.

Read More......

Aug 27, 2012

Neil Armstrong, The Eagle Has Landed...

Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kaki ke Bulan, telah pergi. Tidak seperti misinya ke Bulan pada Juli 1969, kali ini ia tidak akan kembali. Namun bagi banyak orang, ia akan selalu dikenang karena kesetiannya menjalankan tugas.

Armstrong dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya menderita kompilkasi penyakit usai menjalani operasi cardiovascular. Meski begitu, keluarga tidak memberitahukan di mana dan kapan Armstrong wafat.

Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930. Ketertarikannya terhadap pesawat terbang muncul sejak ia pertama kali naik pesawat pada usia 6 tahun. Saat pecah Perang Korea tahun 1950, Armstrong meninggalkan Universitas Purdue dan bergabung dengan misi tempur 78 sebagai penerbang angkatan laut.

Read More......

Aug 19, 2012

Idul Fitri 2012

Read More......

Jul 3, 2012

3x Tendangan

Bookmark and Share

"Seorang pengacara terkenal dari kota besar pergi berburu ke sebuah desa yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. Dia menembak dan menjatuhkan burung, tetapi jatuh ke sebuah pekarangan yang tertutup oleh pagar.
Ketika pengacara mau memanjat pagar untuk mengambil buruannya, seorang petani tua yang sudah keriput dan bongkok bertanya kepadanya apa yang ia lakukan.

Pengacara menjawab, "Saya menembak seekor burung dan jatuh di pekarangan ini, saya akan mengambilnya."

Petani tua itu menjawab. "Ini pekarangan saya, dan Anda tidak boleh masuk ke sini."

Karena merasa terkenal Pengacara itu marah sambil berkata,
"Saya salah satu pengacara pengadilan terbaik di negara ini dan, jika Anda tidak membiarkan saya untuk mengambil burung tersebut, saya akan menuntutmu dan mengambil semua yang jadi milikmu!

Petani tua itu tersenyum dan berkata, "Tampaknya, Anda tidak tahu bagaimana kita menyelesaikan perkara dengan adat setempat disini ya? Kita menyelesaikan perselisihan kecil seperti ini dengan peraturan "Tiga kali tendangan."

Pengacara bertanya, apa itu peraturan "tiga kali tendangan?"

Petani menjawab. "Yah, pertama saya menendang Anda tiga kali terus gantian Anda menendang saya tiga kali, dan seterusnya, bolak-balik, sampai ada yang nyerah."

Pengacara itu berpikir tentang kontes yang diusulkan dan ia merasa dengan mudah mengalahkan seorang petani tua yang keriput itu. Dia setuju untuk mematuhi adat setempat.
" oke pak tua saya setuju! " masa kalah main tendang2an ama orang tua kaya gini " kata dia dalam hati

Petani tua perlahan-lahan berjalan tertatih tatih ke arah pengacara itu.
Tendangan pertamanya ditujukannya ke selangkangan pengacara itu. menyebabkan pengacara itu jatuh berlutut menahan sakit.
Tendangan kedua di arahkan ke tulang rusuk pengacara itu membuatnya kembali jatuh berlutut menahan sakit dan tendangan ketiganya ia arahkan ke muka pengacara tersebut ketika pengacara itu berlutut menahan sakit yang tak terkira, sehingga pengacara itu sempat berpikir untuk menyerah.

Namun, pengacara itu menahan diri dari kesakitannya sambil memikirkan tendangan balasan yang akan ia berikan untuk pak tua itu, membuat ia berhasil bangkit berdiri dan berkata,
"Oke, pak tua, sekarang giliranku."

Petani tua keriput itu tersenyum dan berkata, "Tidak,saya menyerah Anda boleh masuk sini dan bawa pulang burung nya"

Read More......

Jun 15, 2012

Suka dan Duka

Bookmark and Share

Lalu seorang wanita bicara, menanyakan masalah suka dan duka.

Yang dijawabnya:
Sukacita adalah dukacita yang terbuka kedoknya.
Dari sumber yang sama yang melahirkan tawa, betapa seringnya mengalir air mata.
Dan bagaimana mungkin terjadi yang lain?

Semakin dalam sang duka menggoreskan luka ke dalam sukma,
maka semakin mampu sang kalbu mewadahi bahagia.
Bukankah piala minuman, pernah menjalani pembakaran ketika berada dalam pembuatan?

Dahulu bukanlah seruling penghibur insan adalah sebilah kayu yang pernah dikerati tatkala dia dalam pembikinan?

Pabila engkau sedang bergembira, mengacalah dalam-dalam ke lubuk hati,
Disanalah nanti engkau dapati bahwa hanya yang pernah membuat derita berkemampuan memberimu bahagia.

Pabila engkau berdukacita, mengacalah lagi ke lubuk hati,
Disanalah pula kau bakal menemui bahwa sesungguhnyalah engkau sedang menangisi, sesuatu yang pernah engkau syukuri.

Diantara kalian ada yang mengatakan:
"Sukacita itu lebih besar dari dukacita".

Yang lain pula berpandangan:
"Tidak, Dukalah yang lebih besar dari Suka".

Tetapi aku berkata kepadamu:
Bahwa keduanya tidak terpisahkan.

Bersama-sama keduanya datang, dan bila yang satu sendiri bertamu di meja makanmu,
Ingatlah selalu bahwa yang lain sedang ternyenyak di pembaringanmu.

Sebenarnyalah engkau ditempatkan tepat di tengah timbangan yang adil.
Menengahi kegembiraan dan kesedihan.

Hanya pabila engkau sedang hampa, kau diam tak gerak dan seimbanglah takaran.

Ketika Sang Bendahara berkanan mengangkatmu. Untuk menguji berat emas-perak di pinggan,
Di saat itulah Kesukaan dan Kedukaanmu timbul tenggelam.

"A man can be free without being great, but no man can be great without being free"
(Gibran : 1883-1931)

Read More......

Jun 14, 2012

Lima Tahun

...terima kasih atas begitu banyak "pembelajaran" yang kau berikan...
miss u so much


(5 years in memoriam)

Read More......

Jun 4, 2012

Alat Musik Tertua Ditemukan

Bookmark and Share

Ilmuwan asal Inggris dan Jerman berhasil menemukan alat musik tertua, yang diperkirakan berasal dari masa 42.000-43.000 tahun lalu.

Alat musik yang ditemukan berupa seruling purba, terbuat dari tulang burung dan gading gajah purba. Ilmuwan menemukan ketika melakukan penggalian di Gua Geissenkloesterle, Swabian Jura, Jerman.

Tom Higham dari Universitas Oxford dan Mick Conard dari Universitas Tubingen adalah peneliti di balik penemuan alat musik ini.











Conard mengatakan, penemuan ini konsisten dengan hipotesis yang kami buat beberapa tahun lalu bahwa Sungai Danube adalah koridor kunci migrasi dan inovasi teknologi di Eropa Tengah 40.000-45.000 tahun lalu.

"Geissenkloesterle ialah satu dari beberapa gua tempat ditemukannya contoh penting ornamen personal, seni rupa, gambar mistik, dan alat musik," kata Conard seperti dikutip BBC, Jumat (25/5/2012).

Ilmuwan berpendapat, alat musik pada masa itu berfungsi untuk rekreasi dan mendukung ritual keagamaan.

Selain itu, bermain alat musik juga menunjukkan keunggulan manusia dibandingkan dengan Neanderthals. Musik pun membantu memelihara hubungan sosial sehingga manusia mampu memperluas teritorinya.

Bagi ilmuwan, penemuan ini tak hanya berharga karena bisa menemukan alat musik tertua.

Tom Higham, seperti dikutip IBTimes, Sabtu (26/5/2012), mengatakan, "Penentuan umur alat ini penting untuk menyusun kronologi guna menguji gagasan bagaimana manusia menyebar ke Eropa, serta proses yang menghasilkan inovasi, termasuk seni rupa dan musik."

Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of Human Evolution pada 8 Mei 2012.

Sumber: Kompas

Read More......

May 31, 2012

Birthday on 31

Read More......

May 29, 2012

Juni, Tak Ada Lagi SMS Gratis

Bookmark and Share

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan interkoneksi SMS berbasis biaya mulai diberlakukan pada 1 Juni nanti.

Dengan skema ini, SMS yang sebelumnya berdasarkan Sender Keep All (SKA) tidak berlaku. Metode SKA biasanya dijadikan ajang promosi operator selular untuk memberikan SMS gratis ke operator lain.

Dengan demikian, operator pengirim pesan memperoleh pendapatan, sementara operator penerima mendapatkan trafik.

Perubahan skema menjadi berbasis biaya (costbased) ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kominfo No 08/PER/M.KOMINFO/02/2006 tentang Interkoneksi yang menyebutkan penyelenggaraan interkoneksi harus berdasarkan biaya.

Selama ini interkoneksi layanan pesan pendek atau SMS dilakukan dengan basis SKA dengan pertimbangan trafik SMS antar penyelenggara akan berimbang karena adanya proses balas-berbalas pengiriman SMS.

“Namun dalam perkembangannya terjadi ketidakseimbangan trafik sehingga penyelenggara yang ''kebanjiran'' SMS dari penyelenggara lain merasa dirugikan,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto dalam siaran pers, Sabtu, 26 Mei 2012.

Selama ini penerapan skema SKA kerap disalahgunakan, seperti munculnya SMS Broadcast, yaitu penyebaran SMS ke banyak pengguna telepon seluler dan SMS spamming atau SMS yang tidak diinginkan. Di sisi lain, sebagian masyarakat tidak menyadari bahwa tarif murah dan gratis disertai dengan syarat dan atau ketentuan tertentu.

Dalam penjelasannya, Gatot mengatakan biaya interkoneksi SMS mengikuti hasil perhitungan biaya interkoneksi tahun 2010, yaitu sebesar Rp 23 per SMS. Sedangkan tarif pungut yang menjadi beban konsumen adalah biaya interkoneksi ditambah beberapa komponen biaya lainnya.

Perubahan ini, kata Gatot untuk menciptakan iklim yang sehat bagi industri telekomunikasi, terutama bagi jaringan yang digunakan untuk menyalurkan trafik SMS. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan investasi dan pembangunan infrastruktur jaringan baru.

Menurut Gatot kebijakan ini tidak menutup kompetisi bagi operator untuk memberikan layanan SMS dengan tarif murah. Namun, persaingan tersebut harus tetap berbasis biaya.

Sebenarnya, pada April 2010 pemerintah telah melaranga layanan SMS gratis. Namun larangan tersebut tidak efektif karena dasar hukum yang dinilai lemah. Sekarang, tidak ada pilihan bagi operator. “Target waktu implementasi tidak dapat ditawar lagi,” kata Gatot.

Sejak Desember 2011 lalu, pemerintah telah telah mengkaji berbagai komponen untuk berjalannya kebijakan SMS berbasis biaya ini, baik itu persiapan modifikasi storage, server, sistem billing , pengalokasikan dana untuk belanja modal (capex), dan sistem interkoneksi masing-masing operator.

Sumber: Tempo

Read More......

May 15, 2012

Soegija

Bookmark and Share


Lebih Dekat dengan Rama Kanjeng

6 November 1940, Gereja Randusari, Semarang…

Siang hari itu Gereja Randusari yang biasanya lengang tiba-tiba menjadi ramai dikunjungi banyak orang, banyak tamu-tamu penting datang. Warga Katholik punya hajatan besar yaitu pentahbisan Gembala mereka yang baru. Uskup yang terpilih itu adalah Rm. Albertus Soegijapranoto SJ yang karena kedudukannya sebagai Uskup kelak lebih dikenal dengan sebutan Rama Kanjeng.

Suasana kesibukan yang tidak biasa sangat terasa di belakang Gereja. Para imam dan umat katolik Jawa berjalan hilir mudik mempersiapkan segala sesuatu untuk upacara misa pentahbisan Uskup mereka yang baru. Dalam kelelahan tampak wajah bahagia mereka seolah ingin mengatakan semua harus berjalan sempurna. Seorang imam lewat membawa kasula yang akan dipakai Uskup baru, para frater yang menjadi misdinar mempersiapkan Wiruk. Dari ujung yang lain seorang imam membawa mitra untuk Uskup yang baru. Orang-orang Katolik Jawa masih membersihkan tempat lilin. Dan seorang imam lewat membawa cincin permata yang akan dipakai oleh Uskup yang baru. Semua tampak sibuk. Sementara itu di dalam Gereja umat dan tamu undangan menanti dengan penuh harap wajah Uskup mereka yang baru. Tampak di sana umat Jawa Katolik yang sederhana diam di dalam Gereja. Umat Indo dan Belanda lebih santai berada di dalam gereja. Sementara tokoh-tokoh penting Gereja Katolik menemani tamu-tamu undangan dari Kraton dan tokoh Masyarakat. Mereka berdiri ketika arak-arakan para Uskup mulai memasuki Gereja. Upacara pentahbisan pun dimulai, upacara berjalan dengan khidmad. Sampai akhirnya di ujung upacara Mgr. Willkens SJ mengatakan,” Umatku semua…..”Inilah Gembalamu…!”. Lalu mulailah Monsinyur Soegijapranata berjalan di antara umat dengan sorak sorai dari umat, dan umat mencium tangan Rama Kanjeng.

4 Bulan Sebelumnya, 1 Agustus 1940, Pastoran Gereja Bintaran, Yogyakarta

Pagi itu Rm Soegija termenung menatap sebuah telegram tentang pengangkatannya sebagai Uskup. Baginya menjadi Uskup itu adalah sebuah salib. Ia terkenang masa kecilnya di desa. Ia ingat kisah dari ibunya ketika ia diruwat harus dibuang ke sampah lalu diambil lagi. Ia juga ingat ketika ibunya mengajarinya mati raga. Ia ingat ketika di sawah dan bercakap-cakap tentang ciptaan ini. Ia juga ingat ketika menantang berkelahi sinyo-sinyo karena situasi ketidakadilan yang ia terima. Lamunannya kembali terhenyak ketika Pak Hardjo pembantu Pastoran datang masuk membawa saoto untuk sarapan pagi Rm Soegija. Rm Soegija bertanya,”Pak Hardjo, apakah pernah melihat seorang Uskup makan saoto?”. Pak Hardjo bingung. Lalu masuk kembali ke dapur dan bertemu dengan pembantu-pembantu lain. Mereka pun mengira Rm Soegija sedang sakit atau malah kesurupan. Tetapi bersamaan dengan itu, dari radio terdengar di luar pengumuman dari MAVRO (Studio Radio di Yogyakarta) bahwa Rm. Soegija diangkat jadi Uskup. Baru pahamlah mereka. Tetapi di dalam ruangan kamar makan, wajah Rm. Soegija malah semakin suram. Menjadi Uskup di jaman seperti ini, salib apa akan kupikul, katanya dalam hati. Wajahnya kembali menerawang jauh, dan….

1942, Jepang Masuk ke Hindia Belanda

Masuknya tentara Jepang dalam kancah peperangan menjadikan Perang Dunia ke-2 semakin memanas. Tanggal 8 Desember 1941 tentara Jepang menyerang sebuah Pangkalan Militer Amerika Serikat di Pearl Harbour dan juga mengobarkan Perang Pacific termasuk Hindia Belanda dan berhasil merebut wilayah Hindia Belanda dari kekuasaan Belanda.

Salib berat Rama Kanjeng Soegijapun mulai dipikul. Semua yang berbau Belanda disita oleh Pemerintah Jepang. Para imam, suster dan tenaga-tenaga Gereja ditangkap dan dimasukkan ke interniran. Sekolah-sekolah yang dikelola oleh para imam dan suster disita, tidak terkecuali seminari menengah. Anak-anak jawa dipulangkan, para seminaris dititipkan di pastoran-pastoran untuk melanjutkan pendidikan calon imam dalam diaspora. Tinggallah Rama Kanjeng bersama beberapa imam Jawa yang merawat iman umat di wilayah Vikariat Semarang.

Dalam kondisi yang sulit ini Rama Kanjeng tetap berusaha menunjukkan sikap heroiknya terutama ketika gereja Randusari ingin disita oleh tentara Jepang untuk dijadikan Markas tentara, dengan tegas Rama Kanjeng menjawab,” Ini adalah tempat yang suci. Saya tidak akan memberi izin. Penggal dahulu kepala saya, maka Tuan baru boleh memakainya.” Pimpinan tentara itu masih mendesak Rama Kanjeng untuk segera menyerahkan aset Gereja Randusari. Dan beliau masih bisa menjawab tegas,”Gedung Bioskop itu masih cukup luas. Dan tempatnya pasti juga strategis.” Inilah cara Rama Kanjeng berdiplomasi.

Pada kesempatan lain, Gereja Atmodirono juga ingin disita oleh tentara Jepang. Segera Rama Kanjeng meminta orang-orang untuk mengisi ruangan-ruangan yang kosong. Karena masih tetap tampak ada ruang yang kosong. Karena masih tetap tampak ada ruang yang kosong, segera ia meminta supaya pintu-pintu itu diberi nama Romo-Romo supaya semua ruangan terlihat ada penghuninya. Dengan cara-cara seperti inilah Rama Kanjeng berhasil untuk menyelamatkan Harta Gereja.

6 dan 9 Agustus 1945, Pengeboman Hirosima dan Nagasaki

Serangan balik bom atom Amerika atas Hirosima dan Nagasaki mengakhiri ekspansi Jepang di wilayah Asia Pasifik. Dalam kondisi kekosongan pemerintahan ini, Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintahan Jepang diambil alih oleh Sekutu yang dipimpin oleh Inggris. Dan yang menjadi ancaman berat bagi bangsa Indonesia yang baru saja merdeka ini adalah penyusupan Belanda dalam tubuh sekutu dengan maksud ingin menguasai kembali wilayah Indonesia. Pada masa-masa peralihan antara pemerintahan Jepang dengan Sekutu yang diboncengi oleh Belanda dan sekaligus masa berdirinya Indonesia sebagai bangsa inilah peran Rama Kanjeng juga cukup besar sebagai Pimpinan Gereja Katolik sekaligus sebagai warga negara Indonesia.

15 – 20 Oktober 1945, Pertempuran 5 hari di Semarang

Hari itu adalah hari kedatangan tentara sekutu di kota Semarang. Hari-hari sebelumnya kota Semarang menjadi kota mati yang mencekam karena kontak fisik antara pemuda-pemuda Semarang melawan tentara Jepang. Kota Semarang sudah diblokade oleh tentara Jepang karena kemarahan mereka atas penyerangan pemuda-pemuda Semarang sebelum hari-hari mencekam itu. Tidak terkecuali Pastoran Gedangan tempat Rama Kanjeng tinggal menjadi incaran tentara-tentara Jepang. Kedatangan tentara sekutu dimanfaatkan oleh Rama Kanjeng untuk kembali mengekspresikan keunggulannya dalam berdiplomasi. Rama Kanjeng mendesak pimpinan tentara sekutu untuk mengadakan perundingan dengan pimpinan tentara Jepang. Rama Kanjeng berhasil mempertemukan dua pimpinan itu di Pastoran Gedangan. Dari Perundingan itu Rama Kanjeng juga mendapatkan info dari Pimpinan Tentara Jepang bahwa malam tanggal 20 Oktober itu tentara Jepang akan menjebak pemuda-pemuda Semarang dan menghabisi mereka di daerah Karang Tempel. Rama Kanjeng tidak hanya berhasil menyelamatkan pemuda-pemuda pejuang itu, tetapi juga berhasil membuka blokade tentara Jepang atas kota Semarang. Pertempuran itu pun berhasil digagalkan oleh keunggulan diplomasi Rama Kanjeng pada kedua pimpinan tentara Jepang dan Inggris.

Perang 5 hari di Semarang menjadi kondisi rakyat Semarang sangat menderita. Kelaparan terjadi dimana-mana. Listrik dan air mati, harga beras dan bahan makanan yang tersisa naik dan tidak terjangkau oleh rakyat. Kondisi ini mengakibatkan kerusuhan besar di Semarang, perampokan dan penjarahan terjadi dimana-mana. Jam malam mulai diberlakukan lagi. Kondisi yang semakin parah ini menumbuhkan keprihatinan bagi tokoh-tokoh masyarakat kota Semarang termasuk Rama Kanjeng. Oleh karena itu pada tanggal 20 November 1945 dibentuklah Komite Penolong Rakyat yang diketuai R.S Dwijosewoyo dan RM. Sadat Kadarisman. Kerja keras KPR ini dirasa sungguh-sungguh membantu memulihkan kembali kondisi masyarakat Semarang. Rama Kanjeng juga ikut membantu berdiplomasi dengan cara mengutus utusan ke Jakarta untuk bertemu dengan Perdana Menteri saat itu Sutan Syahrir. Pemerintah Pusat segera mengutus Mr. Wongsonegoro untuk meninjau kota Semarang. Dari pusat dikirim beras dan bahan makanan untuk rakyat. Dan untuk memulai mengatur pemerintahan yang teratur kembali, dipilihlah Mr. Ikhsan menjadi Walikota Semarang untuk memulai mengatur kembali kehidupan rakyat Semarang.

21 Juli 1947, Agresi Belanda 1

Sejak tahun 1946 pusat pemerintahan Indonesia berpindah ke Yogyakarta. Soekarno dan Hatta memimpin negeri yang baru lahir ini di Yogyakarta, sementara Sutan Syahrir masih menjabat sebagai Perdana Menteri di Jakarta. Didorong oleh keprihatinan terhadap nasib bangsanya, Mgr. Soegijapranata juga memindahkan Vikariatnya ke Yogyakarta dan tinggal di Bintaran. Situasi bangsa pun semakin genting. Pemerintah kolonial Belanda semakin kuat ingin menguasai kembali Indonesia. Keuntungan pemerintah kolonial Belanda dalam perjanjian Linggarjati pun tidak membuat tekanan pada bangsa Indonesia mereda tetapi justru lebih keras dengan Agresi I yang dilakukan pada malam hari tanggal 21 Juli 1947 dengan melakukan penyerangan ke kota-kota besar dan strategis di Jawa dan Sumatra.

Saat Agresi Belanda I itu Rama Kanjeng ada di Gereja Purbayan Solo dalam rangka menjalani retret pribadi. Suara sirine dimana-mana, jam malam mulai diberlakukan. Terdengar bahwa Belanda sudah menduduki banyak kota, korban-korban berjatuhan. Suasana yang makin genting ini membuat kementrian penerangan mendesak Rama Kanjeng untuk membuat pidato diplomasi yang disiarkan melalui Radio RRI Surakarta. Tanggal 1 Agustus 1947, pidato itu dibacakan di RRI Surakarta pada pukul 20.00 malam. Isi pidato itu berujung pada desakan untuk gencatan senjata demi kehormatan kedua belah pihak. Pada kesempatan pidato itu Rama Kanjeng juga membacakannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Pidato itu juga ditujukan untuk umat Katolik Belanda yang seharusnya berterima kasih dan ikut mendukung gerakan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pidato itu juga merupakan pernyataan sikap umat Katolik di Indonesia yang akan berpihak dan berjuang bersama seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan kesejahteraan masyarakat.

19 Desember 1948

Usaha-usaha gencatan senjata dilakukan melalui dukungan beberapa negara anggota PBB sampai ditandatanganinya Perjanjian Renville. Tetapi ini semua tidak menyurutkan usaha Pihak Belanda untuk menguasai kembali Indonesia Belanda melanggar perjanjian Renville, dan pada pagi hari pukul 05.30 pada tanggal 19 Desember 1948 kembali Belanda menyerang ibukota Indonesia, yaitu Yogyakarta. Inilah Agresi militer Belanda yang kedua. Kota Yogyakarta diblokade. Soekarno dan Hatta ditangkap. Dalam kondisi sulit ini, Rama Kanjeng ikut merawat keluarga Soekarno. Dan dalam rangka perjuangan bangsa, Rama Kanjeng juga selalu berkontak di Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pada masa blokade ini Rama Kanjeng juga tetap didatangi imam-imam dan umatnya. Suatu hari Rm. Sandiwan Brata berkunjung, Rm. Kanjeng berpesan agar umat Katolik ikut prihatin dengan situasi bangsa. Maka beliau berpesan supaya natal tahun ini dirayakan dengan sederhana. Suatu hari beliau juga dikunjungi pemuda-pemuda Katolik. Mereka bertanya, sebagai umat Katolik apakah mereka juga harus ikut berjuang. Pertanyaan itu membuat Rama Kanjeng marah. Dengan nada marah Rama Kanjeng meminta pemuda-pemuda itu untuk pergi berjuang dan kembali kalau sudah mati.

Sementara Rama Kanjeng ini sendiri dengan kepiawaiannya berdiplomasi, beliau berhasil menembus blokade Belanda dengan tulisan-tulisannya di majalah Commonwealth untuk pembaca di Amerika Serikat. Tulisan-tulisan ini membuka mata dunia tentang situasi yang terjadi di Indonesia, tentang apa yang dilakukan bangsa Belanda terhadap rakyat Indonesia. Belanda berhasil memblokade Pusat pemerintahan, tetapi gagasan-gagasan dari Rama Kanjeng tidak bisa diblokade. Pikiran-pikirannya menembus batas diplomasi yang ikut mewarnai perjuangan bangsa Indonesia untuk sungguh-sungguh merdeka. Belanda pun akhirnya mengakui kedaulatan RI melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani tanggal 27 Desember 1949

1949

Rama Kanjeng kembali pindah ke Semarang dan mulailah berkarya sebagai Uskup pada jaman kemerdekaan. Salah satu yang masih menjadi perhatiannya adalah serangan ideologi komunis yang mulai berkembang di Indonesia pada jaman itu dan sudah ia waspadai sejak muda. Pada masa itu Rama Kanjeng dengan dibantu Rama Djikstra mulai bekerja di bidang sosial dan ekonomi. Saat itu mulai dibentuklah serikat-serikat buruh, petani, dan nelayan yang diberi nama Panca Sila. Maka mulailah dikenal Buruh Panca Sila, Petani Panca Sila, dan Nelayan Panca Sila.

1963

Di lingkungan Gereja sendiri pada masa itu terjadi Konsili Vatikan II. Dalam kondisi sakit, Rama Kanjeng harus banyak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam rangka konsili. Dalam perjalanan Konsili dan berobat, beliau singgah di Belanda. Beliau juga punya keinginan mengunjungi keluarga-keluarga missionaris Belanda yang bekerja di Indonesia. Beliau ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka. Kelelahan ini tidak dirasakan lagi, sampai pada malam hari pukul 22.20 tanggal 22 Juli 1963 beliau meninggal dunia di negeri Belanda. Berita meninggalnya Rama Kanjeng langsung tersebar dan sampi juga ke telinga Soekarno yang segera membuat surat keputusan untuk pemakaman Monsinyur Soegijapranata SJ sebagai Pahlawan Nasional.

(Oleh : FX. MURTI HADI WIJAYANTO SJ)
www.romokanjengthemovie.com


Read More......

May 1, 2012

6 Kiat Melawan Kecanduan Ponsel

Bookmark and Share

Manusia zaman sekarang banyak yang kecanduan memakai ponsel, terutama smartphone seperti BlackBerry, Android, ataupun iPhone. Padahal penggunaan ponsel yang berlebihan bisa merugikan.

Itulah yang dikemukakan profesor Cary Cooper, pakar psikologi di Lancaster University, Inggris. Ia berharap pengguna bisa membatasi waktu memakai ponsel karena bisa berdampak negatif.

"Melihat layar secara konstan membuat Anda menjauh dari orang, Anda tidak berinteraksi dengan dunia nyata atau menghadapi masalah Anda," ucap Cooper.


Smartphone memang bisa membuat adiksi. Menurut Cooper, salah satu penyebabnya karena karena pengguna tidak pernah tahu kapan akan mendapat email, SMS atau pesan yang menyenangkan sehingga mereka terus mengecek handsetnya untuk mencari kesenangan.

"Menjadi subjek aliran data yang konstan atau overload informasi menghadirkan risiko nyata ketidakpedulian terhadap informasi yang benar-benar diperlukan dan menjadikan Anda kurang mengontrol kehidupan," ucapnya.

Berikut beberapa tips Cooper untuk melawan kecanduan ponseldan agar hidup lebih sehat:

1. Kurangi pemakaian ponsel secara bertahap

Ponsel tetaplah benda yang sangat berguna sehingga tidak mungkin untuk tidak menggunakannya sama sekali. Bahkan tiba-tiba tidak memakai smartphone dari yang semula kecanduan bisa lebih merusak secara psikologis. Untuk melawan kecanduan, Cooper menyarankan untuk mematikan handset beberapa menit sehari, kemudian lebih lama pada hari-hari berikutnya.

2. Tahu tempat untuk menggunakan ponsel

Seseorang harus tahu dan menyadari kapan untuk tidak menggunakan handset. Seperti saat sedang berkendara karena bisa memecah konsentrasi dan berujung pada kecelakaan. Atau mungkin pada acara-acara sakral.

3. Banyaklah berbicara

Perbincangan di dunia nyata tak dapat digantikan dengan obrolan via ponsel atau berkirim pesan. Berbincang muka dengan muka memberi lebih banyak pemahaman apa yang dirasakan lawan bicara dan bagaimana respon yang tepat. Menurut Cooper, komunikasi banyak melibatkan bahasa tubuh dan hubungan yang nyata tak akan terjadi hanya dengan percakapan via ponsel.

4. Banyak berolahraga

Banyaklah berolahraga dan tinggalkan handset Anda. Olahraga bisa membuat perasaan senang dan bisa mengobati depresi yang mungkin terjadi akibat penggunaan smartphone yang berlebihan.

5. Ukurlah pemakaian ponsel

Seorang pengguna ponsel mungkin tidak menyadari betapa banyak waktu yang mereka pakai untuk menggunakannya dan apa saja yang telah mereka lewatkan. Padahal momen momen terbaik terjadi di dunia nyata, seperti ciuman pertama atau berbincang-bincang dengan menyenangkan bersama orang-orang terdekat.

6. Gunakan dengan bijaksana

Ponsel tidak dapat dibantah bermanfaat bagi kehidupan. Misalnya, banyak aplikasi yang berguna untuk membantu hidup menjadi lebih baik atau sebagai sarana berkomunikasi dengan rekan yang jauh. Tapi menurut Cooper, alangkah baiknya untuk menggunakan handset dengan bijaksana sampai dalam taraf tidak mengganggu kehidupan sosial pengguna.

Sumber: detikInet

Read More......

Apr 22, 2012

Tahun 1898 Tasikmalaya Punya Menara Eiffel

Bookmark and Share

Tahukah anda bahwa pada Tahun 1898 didirikan replika menara Eifel di Tasikmalaya, buktinya foto ini. Menara Eiffel dari bambu Tasikmalaya dibuat untuk menghormati penobatan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898 dan dirancang dan dilaksanakan oleh pengawas Air AH van Bebber.

Anda juga tentu tahu menara Eiffel di Perancis yang dibuat Gustave Eiffel tahun 1889 terbuat dari konstruksi besi dan tingginya 320 meter? Menara yg terkenal itu sampai sekarang menjadi inspirasi bagi orang-orang untuk menirunya, baik dalam bentuk model, miniatur, suvenir, dan bahkan replika-nya. Replika di Tianducheng Shanghai Cina tingginya 108 meter.

Tasikmalaya mungkin merupakan kota pertama di dunia yang membuat replika-nya dari bahan non-metal kira-kira 2 tahun setelah berdirinya menara Eiffel asli. Dari foto tersebut dan melihat perbandingan tinggi manusia dan menara, kemungkinan tingginya sekitar 40-50 meter. Letak pembangunannya tidak jelas, mungkin di alun-alun depan pendopo. Replika menara Eiffel bambu Tasikmalaya jauh lebih tinggi dari replika menara Eiffel bambu yg dibuat di Erasmusburg Rotterdam Negeri Belanda April 2008 yang tingginya hanya 15 meter.

Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, di antaranya adalah wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat.

Selain itu, kota ini juga memiliki kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya.

Kota ini memiliki panorama alam seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.

Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda, Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang tersohor.

Sumber: Kompas

Read More......

Apr 10, 2012

Empati

Bookmark and Share

Suatu malam, sepulang kerja, saya mampir di sebuah restoran cepat saji dikawasan Bintaro. Suasana sepi. Di luar hujan. Semua pelayan sudah berkemas. Restoran hendak tutup. Tetapi mungkin melihat wajah saya yang memelas karena lapar, salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk tetap melayani. Padahal, jika mau, bisa saja mereka menolak.

Sembari makan saya mulai mengamati kegiatan para pelayan restoran. Ada yang menghitung uang, mengemas peralatan masak, mengepel lantai dan ada pula yang membersihkan dan merapikan meja-meja yang berantakan.

Saya membayangkan rutinitas kehidupan mereka seperti itu dari hari ke hari.
Selama ini hal tersebut luput dari perhatian saya. Jujur saja, jika menemani anak-anak makan di restoran cepat saji seperti ini, saya tidak terlalu hirau akan keberadaan mereka. Seakan mereka antara ada dan tiada. Mereka ada jika saya membutuhkan bantuan dan mereka serasa tiada jika saya terlalu asyik menyantap makanan.

Namun malam itu saya bisa melihat sesuatu yang selama ini seakan tak terlihat. Saya melihat bagaimana pelayan restoran itu membersihkan sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tetapi, mungkin karena malam itu mata hati saya yang melihat, pemandangan tersebut menjadi istimewa.

Melihat tumpukan sisa makan di atas salah satu meja yang sedang dibersihkan, saya bertanya-tanya dalam hati: siapa sebenarnya yang baru saja bersantap di meja itu? Kalau dilihat dari sisa-sisa makanan yang berserakan, tampaknya rombongan yang cukup besar. Tetapi yang menarik perhatian saya adalah bagaimana rombongan itu meninggalkan sampah bekas makanan.

Sungguh pemandangan yang menjijikan. Tulang-tulang ayam berserakan di atas meja. Padahal ada kotak-kotak karton yang bisa dijadikan tempat sampah. Nasi di sana-sini. Belum lagi di bawah kolong meja juga kotor oleh tumpahan remah-remah. Mungkin rombongan itu membawa anak-anak.

Meja tersebut bagaikan ladang pembantaian. Tulang belulang berserakan. Saya tidak habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah berserakan seperti itu. Tak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan yang menjijikan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang pelayan sekalipun.

Sejak malam itu saya mengambil keputusan untuk membuang sendiri sisa makanan jika bersantap di restoran semacam itu. Saya juga meminta anak-anak melakukan hal yang sama. Awalnya tidak mudah. Sebelum ini saya juga pernah melakukannya. Tetapi perbuatan saya itu justru menjadi bahan tertawaan teman-teman. Saya dibilang sok kebarat-baratan. Sok menunjukkan pernah keluar negeri.
Sebab di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika, sudah jamak pelanggan membuang sendiri sisa makanan ke tong sampah. Pelayan terbatas karena tenaga kerja mahal.

Sebenarnya tidak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita. Tinggal meringkas lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa menit. Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya, artinya akan besar sekali bagi para pelayan restoran.

Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka. Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah disitu.

Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat. Padahal tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan, umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan. Keteladanan kecil yang berdampak besar.

Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya. Begitu seterusnya, sehingga senyum tadi meluas kepada banyak orang.
Padahal asal mulanya hanya dari satu orang yang tersenyum.

Terilhami oleh sebuah cerita di sebuah buku "Chiken Soup", saya kerap membayar karcis tol bagi mobil di belakang saya. Tidak perduli siapa di belakang. Sebab dari cerita di buku itu, orang di belakang saya pasti akan merasa mendapat kejutan. Kejutan yang menyenangkan. Jika hari itu dia bahagia, maka harinya yang indah akan membuat dia menyebarkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang yang dia temui hari itu. Saya berharap virus itu dapat menyebar ke banyak orang.

Bayangkan jika Anda memberi pujian yang tulus bagi minimal satu orang setiap hari. Pujian itu akan memberi efek berantai ketika orang yang Anda puji merasa bahagia dan menularkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.

Anak saya yang di SD selalu mengingatkan jika saya lupa mengucapkan kata "terima kasih" saat petugas jalan tol memberikan karcis dan uang kembalian. Menurut dia, kata "terima kasih" merupakan "magic words" yang akan membuat orang lain senang. Begitu juga kata "tolong" ketika kita meminta bantuan orang lain, misalnya pembantu rumah tangga kita.

Dulu saya sering marah jika ada angkutan umum, misalnya bus, mikrolet, bajaj, atau angkot seenaknya menyerobot mobil saya. Sampai suatu hari istri saya mengingatkan bahwa saya harus berempati pada mereka.
Para supir kendaraan umum itu harus berjuang untuk mengejar setoran.
"Sementara kamu kan tidak mengejar setoran?''
Nasihat itu diperoleh istri saya dari sebuahtulisan almarhum Romo Mangunwijaya. Sejak saat itu, jika ada kendaraan umum yang menyerobot seenak udelnya, saya segera teringat nasihat istri tersebut.

Saya membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia.
Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain.
Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang sisa makanan kita di restoran cepat saji, kita sudah meringankan pekerjaan pelayan restoran.

Begitu juga dengan tidak membuang karcis tol begitu saja setelah membayar, kita sudah meringankan beban petugas kebersihan. Dengan tidak membuang permen karet sembarangan, kita sudah menghindari orang dari perasaan kesal karena sepatu atau celananya lengket kena permen karet.

Kita sering mengaku bangsa yang berbudaya tinggi tetapi berapa banyak di antara kita yang ketika berada di tempat-tempat publik, ketika membuka pintu, menahannya sebentar dan menoleh kebelakang untuk berjaga-jaga apakah ada orang lain di belakang kita? Saya pribadi sering melihat orang yang membuka pintu lalu melepaskannya begitu saja tanpa perduli orang di belakangnya terbentur oleh pintu tersebut.

Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak memberatkan kita tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil-kecil. Mulailah dari diri Anda lebih dulu.
Mulailah sekarang juga.

by.Andy F.Noya


Read More......

Apr 8, 2012

Paskah 2012

Read More......

Apr 6, 2012

Jumat Agung


Bookmark and Share

Read More......

Mar 31, 2012

Earth Hour 2012

Read More......

Mar 27, 2012

Kisah inspirasi untuk para istri dan suami

Bookmark and Share

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki:

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang
telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau
menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji
terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

...dari sebuah blog...
[Noni Rosliyani]

Read More......

Feb 26, 2012

26 Pebruari 2012 ; 11.45

..... belum genap 4 tahun .....
meng-ikhlas-kan kata cukup ....
dan
selesai....



Andai aku bisa,
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu,
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu,
sehangat dekapanmu, setulus kasihmu,
dan sebijak nasihatmu

...terima kasih mama, terimalah hormat tertinggi-ku...


[Rip: 26-02-12]

Read More......

Feb 16, 2012

Bubi Chen: Sang Maestro wafat, Jazz Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya

Bookmark and Share

Menyebut klan Chen dalam sejarah Jazz Indonesia tentu akan menggugah setiap orang, apalagi insan musik tanah air, khususnya Jazz. Bagaimana tidak, salah satu penoreh sejarah dengan julukan Art Tatum from the East disematkan pada Bubi Chen – yang wafat di di Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Kamis 17 Februari 2012 sekitar pukul 18.50 wib.
Kabar duka ini disampaikan Howie Chen – anak kandung Oom Bubi, demikian ia akrab di sapa oleh mereka yang lebih mudah – via pesan Blackberry Messenger yang dengan cepat menyebar dan mengubah status ‘social account’ banyak orang.

Jenazah musisi kelahiran 9 Februari 1938 tersebut masih disemayamkan di Rumah Duka Tiong Hoa Ie Wan Semarang dan rencananya akan dibawa ke Surabaya pada hari Sabtu dan dikremasi pada hari Kamis (23/2) di Surabaya.

Sebelum wafat, WartaJazz sempat bertemu dengan almarhum dalam pertunjukan JazzTraffic di Semarang dan Surabaya. Dalam kesempatan terpisah team dari WartaJazz sempat merencanakan akan membuat sebuah dokumentasi mengenai Bubi Chen yang dijadwalkan akan dikerjakan tahun 2012 ini. Sayang rencana ini belum sempat difollowup lebih lanjut, Oom Bubi telah menghadap sang Khalik.

“Kita harus belajar mencintai musik jazz dan bukan musik jazz”, Ujar Bubi Chen, pianis jazz legendaris Indonesia yang memperlihatkan semangat tinggi dalam bermusik meski beliau sudah duduk di kursi roda karena kedua kakisudah diamputasi atas penyakit gulanya yang beberapa tahun terakhir semakin kronis, dalam kesempatan tampil di hari ketiga (6/3) AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2011.

Sepanjang karirnya Bubi telah merilis dan atau berpartisipasi pada banyak album baik dengan corak Jazz atau yang lainnya. WartaJazz menurunkan catatan tentang profil Bubi Chen beberapa tahun lalu.

Beberapa albumnya antara lain Bubi Chen And His Fabulous 5, Mengapa Kau Menagis, Mr.Jazz, Pop Jazz, Bubi Chen Plays Soft and Easy, Kedamaian(1989), Bubby Chen and his friends (1990), Bubi Chen – Virtuoso(1995), Jazz The Two Of Us (1996), All I Am (1997) dan Buaian Asmara (2007) dan banyak lagi.

Satu hal yang spesial menurut WartaJazz adalah karya foto jurnalis kami, Kushindarto dalam ajang Bali International Jazz Festival 2005 – yang merupakan acara gagasan WartaJazz dan Bali Jazz Forum – di terjemahkan menjadi artwork pada cover album Buaian Asrama yang dirilis oleh DMajors. Album ini tersedia jika anda tertarik mengkoleksi.

Sumber: Warta Jazz

Read More......

Jan 24, 2012

Ini Daftar Bisnis yang Mengalir di Tahun Naga Air

Bookmark and Share

Menjelang pergantian tahun baru Tionghoa alias Imlek, banyak pebisnis yang berusaha mencari tahu bisnis yang peruntungannya bagus di tahun yang baru ini. Ramalan dari para ahli fengshui biasanya yang menjadi salah satu rujukan mereka.

Pakar fengshui akan menerawang berdasarkan julukan tahun yang baru. Nah, Imlek pada tahun ini berjuluk Tahun Naga Air. Menurut pakar fengshui yang dihubungi KONTAN, Tahun Naga Air merupakan tahun yang mampu mendatangkan peruntungan bagi beberapa sektor bisnis.

Namun Suhu Benny, pakar fengshui, mengingatkan agar berhati-hati pada tahun ini. Ia bilang, ciri khas Tahun Naga Air adalah raja. Orang ingin berupaya agar dirinya diperlakukan bak raja. Dus, bila tak pandai bersikap akan membuat orang menjadi angkuh. "Makanya supaya kita berperilaku low profile agar tidak terjebak pada sikap angkuh. Begitu pula dalam menjalankan bisnis," begitu nasihat Suhu Benny.
Dia menjelaskan, elemen air mendominasi langit pada Tahun Naga Air ini. Sisi lain, tanah juga mengandung air, sehingga unsur air menjadi banyak dan berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan di alam. Namun karena negara kita berada di garis khatulistiwa, di mana elemen apinya tinggi, maka tanah tetap stabil. Dus, bisnis yang berhubungan dengan tanah maupun air akan cerah pada tahun ini.

Nah, apa saja bisnis yang peruntungannya akan cemerlang pada Tahun Naga Air ini?

Berikut ulasan beberapa pakar fengshui;

1. Bisnis Makanan dan Minuman
Tahun Naga Air juga memberikan peruntungan bagi para pebisnis makanan dan minuman, seperti bisnis rumah makan. Para ahli fengshui bilang, bisnis makanan dan minuman itu berkaitan dengan elemen air, sehingga prospeknya masih bagus.
Menurut Suhu Benny, bisnis makanan dan minuman ini tidak akan mati sebab jumlah penduduk semakin banyak. Pertumbuhan ekonomi pun juga semakin baik sehingga mendongkrak tingkat daya beli masyarakat.
Demikian juga menurut Suhu Liem. Dia juga bilang, bisnis makanan dan minuman ini akan mendongkrak bisnis lain, seperti bisnis supermarket dan minimarket. Dua sektor ini, secara fengshui masuk katagori elemen tanah.

2. Agribisnis
Bisnis di sektor agribisnis seperti tanam-tanaman, hasil pertanian, perikanan dan peternakan, prospeknya juga akan bagus di Tahun Naga Air. Alasannya, bisnis tersebut masuk kategori elemen air.
Menurut Suhu Benny, bisnis di sektor agribisnis akan meningkat. Ini bisa ditandai dari tingginya pertumbuhan bisnis tanaman, baik padi maupun yang lain. Meski demikian, cuaca , infrastruktur dan irigasi masih menjadi kendala utama, dan ini harus diwaspadai. "Bisnis ini bisa menjadi peluang besar," jelasnya.
Namun, Suhu Liem punya pandangan berbeda. Menurutnya, bisnis pertanian yang tumbuh di tanah dan air akan mengalami kegagalan panen akibat curah hujan yang tinggi.

3. Industri kreatif
Bisnis di industri kreatif juga akan menggeliat di Tahun Naga Air.
Menurut Suhu Liem, secara fengshui, industri kreatif ini memadukan elemen tanah dan kayu. Tanah yang mengandung unsur air akan menyuburkan kayu. Dus, dalam pandangan dia, industri kreatif akan berkembang.
Menurut Suhu Acai, yang paling prospektif adalah industri kreatif di bidang hiburan. "Tren perkembangan dunia hiburan juga semakin baik," imbuhnya
Tapi Suhu Benny bilang, bisnis industri kreatif berhubungan dengan elemen kayu jadi tidak cocok dengan air. Dia memprediksi kreatif seperti seni, fotografi, tekstil, dan fashion akan meredup. Alasannya, dominasi air bisa membusukkan kayu.

4. Bisnis properti
Bisnis di sektor properti memang sedang menggeliat. Beruntung bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis properti karena di Tahun Naga Air membawa berkah bagi bisnis properti.
Suhu Benny bilang, bisnis properti ini antara lain bisnis bahan bangunan, investasi tanah, serta perumahan.
Pakar fengshui dari Universitas Maranatha, Suhu Liem Boen Hong mengamini. Dia bilang, usaha yang tergolong elemen tanah akan terus mengalami perkembangan.
Begitu pula penerawangan ahli fengshui, Suhu Acai. Tahun Naga Air, menurut dia, akan mendatangkan keberuntungan bagi bisnis yang berhubungan dengan tanah, seperti properti. "Apalagi populasi penduduk terus bertambah dan tempat tinggal menjadi kebutuhan pokok yang mesti dipenuhi," ujarnya.Sehingga ia melihat kecenderungan orang ayang semakin banyak menaruh duitnya untuk membeli tanah atau rumah bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Terlepas dari itu, Teguh Satria, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Real Estate Indonesia (REI), mengakui, bisnis properti memang diprediksikan bakal bergairah di tahun ini. Apalagi bunga kredit perbankan makin rendah, sehingga memacu penyaluran kredit perumahan

Sumber: Kompas.com

Read More......