Pages

BeatMaster Radio

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Dec 31, 2007

Best Wishes 2008





Have a Funfilled
&
BLaStiNG NeW yeAR
2008

Read More......

Dec 27, 2007

Pikirin dehh....

1. Kalo Circle-k itu buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 12 bulan setahun..
kenapa dipintunya ada lobang kunci?

2. Katanya wajan teflon itu anti lengket,
Gimana caranya mereka menempelkan stiker teflon anti lengket di wajan itu?

3. Perlukan kita pake peredam suara kalo kita nembak seorang pantomim?

4. Kenapa mereka mensteril jarum suntik pada hukuman mati suntik?

5. Kalo kura-kura kehilangan tempurungnya,

dia gelandangan atau telanjang?

6. Kalo olive oil berasal dari buah olive,
kalo baby oil?

7. Apa yang terjadi kalo ada orang kaget setengah mati, dua kali?

8. Kalo "kotak Hitam" di pesawat itu tidak bisa hancur,
kenapa mereka nggak bikin seluruh pesawat dari bahan yang sama?

9. Kalo ada orang yang ketagihan counseling,
gimana cara menyembuhkan mereka?

10. Kenapa masih terus baca tulisan ini?
nggak punya kerjaan lain?

Read More......

Dec 23, 2007

Christmas



























ScRatChSouL say :

Merry Christmas to everyone.

--Soul peace in earth & heaven--


Read More......

Dec 11, 2007

Kisah Si Keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian . Tetapi kemudian, semua orang takjud, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari " sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

...dari sebuah milis...

Read More......

Dec 7, 2007

Tahun 2040 : 2000 pulau tenggelam!

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan.

"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 – 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa
manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan.
Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi – termasuk laut di seputar Indonesia – terus meningkat.
Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.

Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak-anak kita nanti.

Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

1. Matikan listrik.
(jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).

2. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik.
Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet

3. Bersihkan lampu
debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%

4. Jika terpaksa memakai AC....
Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).

5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).

6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.

7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.

8. Jemur pakaian di luar.
Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.

9. Gunakan kendaraan umum
(untuk mengurangi polusi udara).

10. Hemat penggunaan kertas
(bahan bakunya berasal dari kayu).

11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.

Save Our Earth.....Please Act Yourself.....NOW.....!!!!

...dari sebuah milis...

Read More......

Dec 3, 2007

Aneh, Hujan Malam Hari di Jakarta, Kok Langitnya Merah

Hujan sedang mengguyur Jakarta malam ini. Namun sebagian warga Petamburan Jakarta Pusat melihat ada langit berpendar merah di antara pekatnya mendung. Warga heran dengan fenomena alam ini.

Warga Petamburan melihat langit merah ini searah dengan Menara BNI atau ke arah selatan Jakarta. Langit aneh ini terlihat Senin (3/12/2007) sejak pukul 20.00 WIB dan masih terlihat sampai pukul 22.00 WIB.

"Dari jam 20.00 kok langit seperti magrib? Apa magrib menjadi panjang?" ujar Riska, warga Rusun Petamburan, Jl Administrasi Negara, Jakarta Pusat, saat dihubungi detikcom.

Warga pun banyak yang mencoba memotret langit aneh ini dengan kamera ponsel. Di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, langit ini juga terlihat.
"Langitnya abu-abu kemerahan. Kok seperti subuh ya?" ujar Rini kepada detikcom.Dia sempat panik dan menelepon saudaranya di Tangerang. Mereka juga melihat langit yang serupa




Langit Jakarta menyemburat merah justru saat malam semakin larut. Pakar astronomi menilai hal ini bukan akibat dari cahaya di luar Bumi.

"Tidak ada sumber cahaya lain, kemungkinan dari lokal Bumi kita," ujar Kepala Planetarium Boscha Moedji Raharto saat dihubungi detikcom, Senin (3/12/2007).

Moedji memang sedang berada di Jakarta. Dia mengakui semburat merah langit Jakarta memang sangat terang.

"Matahari nggak mungkin kasih sinar. Sekarang juga tanggal akhir untuk Bulan cuma muncul pagi hari. Bintang nggak mungkin, karena tertutup awan," ujarnya menganalisa.

Hujan yang mengguyur Jakarta menjadi faktor penentu. "Kemungkinan yang paling masuk akal adalah air hujan yang sedang turun membiaskan cahaya lampu Jakarta lebih banyak ke langit," pungkasnya.

Source: Detikcom

Read More......