Pages

BeatMaster Radio

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Dec 12, 2006

aRti perSAHABATan

Ada seorang anak lelaki dengan watak buruk. Dia mudah tersinggung dan sering berselisih paham dengan orang lain.

Suatu hari, ayahnya memberi dia sekarung penuh paku, dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang dipagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Dari hari ke hari, dia mulai menyadari bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku dipagar. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila ia berhasil menahan diri/bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba kamu lihat betapa banyak lubang bekas paku yang tersisa dipagar. Lihatlah, pagar ini tidak akan kembali utuh sepeti semula.

**Kalau Anda berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meniggalkan bekas atau luka di hati mereka seperti pada pagar ini. Tak peduli berapa kali Anda meminta maaf atau menyesal, lukanya akan selalu tinggal. Ingatlah, luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

-unknown-

0 comments: