Neil Armstrong, The Eagle Has Landed...
Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kaki ke Bulan, telah
pergi. Tidak seperti misinya ke Bulan pada Juli 1969, kali ini ia tidak
akan kembali. Namun bagi banyak orang, ia akan selalu dikenang karena
kesetiannya menjalankan tugas.
Armstrong dikabarkan meninggal dunia
setelah sebelumnya menderita kompilkasi penyakit usai menjalani operasi
cardiovascular. Meski begitu, keluarga tidak memberitahukan di mana dan
kapan Armstrong wafat.
Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio, 5
Agustus 1930. Ketertarikannya terhadap pesawat terbang muncul sejak ia
pertama kali naik pesawat pada usia 6 tahun. Saat pecah Perang Korea
tahun 1950, Armstrong meninggalkan Universitas Purdue dan bergabung
dengan misi tempur 78 sebagai penerbang angkatan laut.
Ketika
perang berakhir, ia bergabung dengan National Advisory Committee for
Aeronautics (NACA) pada 1955 sebagai pilot uji coba. Selama 17 tahun
kemudian, ia bertindak sebagai teknisi, pilot, astronot, dan
administrator di NACA yang kemudian berganti menjadi National
Aeronautics and Space Administration (NASA).
Saat menjadi pilot
penguji, Armstrong menerbangkan berbagai pesawat paling mutakhir saat
itu, termasuk pesawat ramping berbentuk roket X-15 yang berkecepatan
6000 km/jam. Ia menerbangkan pesawat itu hingga ketinggian 58 kilometer,
mendekati tepian ruang angkasa. Selain itu, Armstrong juga menerbangkan
lebih dari 200 pesawat berbeda, termasuk jet, roket, helikopter, dan
glider.
Armstrong kemudian diajukan menjadi astronot tahun 1962.
Ia ditugaskan menjadi komandan pilot pada misi Gemini 8. Gemini 8
diluncurkan 16 Maret 1966, dan Armstrong berhasil merapatkan (docking) dua wahana di ruang angkasa.
Misi
Gemini nyaris menjadi bencana saat sebuah roket pendorong wahana macet
dalam kondisi terbuka sehingga membuat pesawat berputar-putar di
angkasa. Dengan ketenangan yang menjadi cirinya, Armstrong menggunakan
sistem cadangan, menghentikan perputaran pesawat, lalu melakukan
pendaratan darurat di Samudra Pasifik.
Dalam persiapan melakukan
misi ke Bulan, Armstrong harus belajar bagaimana menerbangkan modul yang
akan mendarat secara vertikal di permukaan Bulan. Kembali, Armstrong
nyaris celaka ketika wahana latihan terguling ke samping, dan ia harus
melompat dengan kursi lontar hanya beberapa puluh meter dari tanah.
Setelah
beberapa tahun berlatih, saat yang dinanti pun tiba. Pada 16 Juli 1969,
roket raksasa Saturn V diluncurkan dari Kennedy Space Center dalam misi
Apollo 11, membawa Armstrong yang saat itu berusia 38 tahun, bersama
Buzz Aldrin dan Mike Collins ke Bulan.
Armstrong menyatakan bahwa
pendaratan ke Bulan itu merupakan titik tertinggi dari semua misinya.
Ia mengamati kawah-kawah tua dan bukit-bukit hening di Bulan saat Aldrin
memberitakan ke pengendali misi, "Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed."
Armstrong kemudian menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Ia terkenal dengan kata-kata "That's one small step for (a) man, one giant leap for mankind," saat melangkah di satelit Bumi itu. "Satu langkah kecil seseorang ini, satu lompatan raksasa bagi umat manusia."
Walau
sambutan terhadap misi begitu meriah, setelah penerbangan Apollo 11
yang bersejarah itu, Armstrong tetap rendah hati dan bersahaja. Ia
meninggalkan NASA untuk mengajar teknik di Universitas Cincinnati dan
menjadi anggota dewan di beberapa perusahaan kedirgantaraan.
Dalam
salah satu kesempatan memperingati 30 tahun pendaratan ke Bulan bersama
astronot-astronot Apollo lain, Armstrong berujar, "Dalam pandangan
saya, pencapaian penting Apollo menunjukkan bahwa kemanusiaan tidak
selamanya terikat pada planet ini, dan visi kita terbang jauh lebih
tinggi, dan kesempatan kita tak terbatas."
Kini Armstrong telah
"terbang" lebih tinggi. Hidupnya dirayakan banyak orang sebagai contoh
keteguhan sekaligus kerendahan hati. Bagi mereka yang ingin menghormati
Armstrong, keluarganya minta agar mengenangnya setiap mereka memandang
Bulan, mengingat pendaratan manusia di Bulan, sekaligus menyadari
Armstrong sudah "mendarat" di tempat lain. The eagle has landed.
Selamat jalan Neil Armstrong...
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment