Bubi Chen: Sang Maestro wafat, Jazz Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbaiknya
Menyebut klan Chen dalam sejarah Jazz Indonesia tentu akan menggugah setiap orang, apalagi insan musik tanah air, khususnya Jazz. Bagaimana tidak, salah satu penoreh sejarah dengan julukan Art Tatum from the East disematkan pada Bubi Chen – yang wafat di di Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Kamis 17 Februari 2012 sekitar pukul 18.50 wib.
Kabar duka ini disampaikan Howie Chen – anak kandung Oom Bubi, demikian ia akrab di sapa oleh mereka yang lebih mudah – via pesan Blackberry Messenger yang dengan cepat menyebar dan mengubah status ‘social account’ banyak orang.
Jenazah musisi kelahiran 9 Februari 1938 tersebut masih disemayamkan di Rumah Duka Tiong Hoa Ie Wan Semarang dan rencananya akan dibawa ke Surabaya pada hari Sabtu dan dikremasi pada hari Kamis (23/2) di Surabaya.
Sebelum wafat, WartaJazz sempat bertemu dengan almarhum dalam pertunjukan JazzTraffic di Semarang dan Surabaya. Dalam kesempatan terpisah team dari WartaJazz sempat merencanakan akan membuat sebuah dokumentasi mengenai Bubi Chen yang dijadwalkan akan dikerjakan tahun 2012 ini. Sayang rencana ini belum sempat difollowup lebih lanjut, Oom Bubi telah menghadap sang Khalik.
“Kita harus belajar mencintai musik jazz dan bukan musik jazz”, Ujar Bubi Chen, pianis jazz legendaris Indonesia yang memperlihatkan semangat tinggi dalam bermusik meski beliau sudah duduk di kursi roda karena kedua kakisudah diamputasi atas penyakit gulanya yang beberapa tahun terakhir semakin kronis, dalam kesempatan tampil di hari ketiga (6/3) AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2011.
Sepanjang karirnya Bubi telah merilis dan atau berpartisipasi pada banyak album baik dengan corak Jazz atau yang lainnya. WartaJazz menurunkan catatan tentang profil Bubi Chen beberapa tahun lalu.
Beberapa albumnya antara lain Bubi Chen And His Fabulous 5, Mengapa Kau Menagis, Mr.Jazz, Pop Jazz, Bubi Chen Plays Soft and Easy, Kedamaian(1989), Bubby Chen and his friends (1990), Bubi Chen – Virtuoso(1995), Jazz The Two Of Us (1996), All I Am (1997) dan Buaian Asmara (2007) dan banyak lagi.
Satu hal yang spesial menurut WartaJazz adalah karya foto jurnalis kami, Kushindarto dalam ajang Bali International Jazz Festival 2005 – yang merupakan acara gagasan WartaJazz dan Bali Jazz Forum – di terjemahkan menjadi artwork pada cover album Buaian Asrama yang dirilis oleh DMajors. Album ini tersedia jika anda tertarik mengkoleksi.
Sumber: Warta Jazz
0 comments:
Post a Comment