Google Matikan Sejumlah Layanan
Google memutuskan untuk mengakhiri sejumlah produknya sebagai bagian dari upaya 'bersih-bersih'. Raksasa internet itu ingin lebih fokus pada layanan yang menghasilkan banyak keuntungan.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kami akan menutup sejumlah produk dan menggabungkan beberapa produk lainnya dengan produk yang sudah ada," kata Senior Vice President Google Alan Eustace.
Penutupan sejumlah produk ini mengikuti kebijakan baru yang ditetapkan sang CEO Larry Page untuk memfokuskan perusahaan agar mencurahkan lebih banyak sumber daya pada produk yang memberi dampak atau keuntungan besar.
Dilansir International Business Times dan dikutip detikINET, Senin (5/9/2011), sejumlah produk Google yang akan tamat riawayatnya itu di antaranya Fast Flip, yang memungkinkan pengguna Google News membalik halaman artikel online seperti membaca majalah atau koran konvensional.
"Selama dua tahun terakhir, eksperimen Fast Flip telah memunculkan pendekatan baru bagi display konten web yang lebih cepat dan kaya," kata Google.
Selain Fast Flip, produk lain yang kebanyakan berhubungan dengan penggunaan di PC yakni Sidewiki, Google Desktop, Google Web Security, Image Labeler, Notebook dan Subscribed Links juga akan ditutup.
Google juga tampaknya tidak merasa sayang menamatkan produk yang masih terbilang baru diakuisisinya. Aardvark, layanan tanya jawab online yang dibelinya seharga USD 50 juta tahun lalu, nasibnya sama dengan produk-produk di atas.
Bahkan Photovine, aplikasi berbagi foto yang dibelinya dari Slide pun akan pensiun dini. Padahal, Photovine baru diluncurkan Google sekitar Juli silam. Sebelumnya, Google juga sudah menutup Google Labs yang selama ini menjadi tempat produk eksperimen unik yang tengah dikembangkan Google.
Hingga saat ini, Google telah menghasilkan beragam jenis produk dan layanan yang tak terhitung jumlahnya. Produk tersebut ditangani oleh lebih dari 28.000 karyawan. Meski sejumlah produk ditutup, disebutkan Google karyawannya tersebut tidak akan menganggur, melainkan dipindahkan untuk mengurusi produk-produk andalannya.
Sumber: DetikInet
0 comments:
Post a Comment