Pages

BeatMaster Radio

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Apr 11, 2011

Penyesalan

Bookmark and Share

Pada suatu malam, sekelompok gipsy sedang berkumpul di kemah yang mereka dirikan untuk beristirahat. Tiba-tiba dari langit memancar sebuah cahaya yang sangat terang menyilaukan mata mereka semua, mereka dengan sepenuh hati menunggu, menunggu Tuhan turun dari langit.

Mereka melihat Tuhan dan Tuhan berkata kepada mereka, “Keesokan hari jika kalian dalam perjalanan melihat batu yang berbentuk lonjong seperti telur angsa, kalian cepat ambil yang banyak dan simpan di dalam pelana kuda kalian. Keesokan malamnya kalian akan merasa sangat bahagia dan juga akan merasa sangat menyesal.”

Setelah berkata demikian Tuhan segera menghilang, para gipsy sangat kecewa, mereka mengira Tuhan akan memberikan mereka harta benda dan panjang umur, tetapi tidak disangka Tuhan menyuruh mereka berbuat sebuah hal yang tidak berguna. Tetapi walaupun demikian, karena ini adalah titah dari Tuhan, walaupun mereka sangat tidak puas, keesokan harinya mereka tetap menjalankan titah tersebut memungut batu berbentuk telur angsa dan menyimpannya di dalam pelana kuda mereka.

Ketika malam sudah tiba, mereka sedang mempersiapkan kemah untuk beristirahat, mereka melihat batu-batu bentuk telur angsa yang tadi pagi mereka simpan di pelana kuda mereka sekarang berubah menjadi batu permata. Mereka semua sangat gembira, mereka juga sangat menyesal, menyesal tidak mengambil lebih banyak lagi batu berbentuk telur angsa tersebut.

Hal tersebut juga sering terjadi pada kehidupan sehari-hari kita, ketika kita bekerja, belajar hal tersebut juga bisa terjadi. Sering sekali didepan mata kita seperti batu berbentuk telur angsa karena kita menganggapkan sebagai sampah atau barang yang tidak berharga kita akan sembarangan membuangnya. Tiba-tiba suatu hari kita memerlukannya, dia akan berubah menjadi batu permata, kesempatan tidak boleh hilang, setelah hilang tidak akan mendapatkannya kembali lagi. Walaupun bagaimanapun kita menyesal karena kenapa dahulu kita membuangnya? Semuanya sudah akan terlambat!

Sumber: Era Baru

0 comments: