Yang Terjadi Pada Tato Setelah Menempel di Tubuh Bertahun-tahun
Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni masih sangat sulit untuk dihilangkan. Lalu apa yang terjadi jika tato ini sudah menempel bertahun-tahun di tubuh?
Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan menempel seumur hidup di tubuh seseorang. Sebuah studi baru mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa bentuk dari tato ini akan memburuk seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Ian Eames, seorang peneliti mekanika fluida dari University College London telah menciptakan suatu model matematik yang bisa digunakan untuk memprediksi gerakan partikel tinta tato dari waktu ke waktu dan memberikan ide yang lebih baik dalam mendesainnya.
"Tato sangat populer di seluruh dunia, penelitian ini memberikan ide tentang bagaimana gambar yang dipilihnya bisa terlihat baik selama beberapa tahun," ujar Eames, seperti dikutip dari ABC.net.au, Jumat (29/4/2011).
"Jenis kulit, usia, ukuran tato, paparan sinar matahari dan jenis tinta yang digunakan bisa mempengaruhi bagaimana tato menyebar dari waktu ke waktu," ungkap Eames.
Eames menuturkan setelah bertahun-tahun menempel di tubuh maka tato akan:
1. Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium, timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Seiring waktu dan bertambahnya usia, maka partikel dari tinta ini akan menyebar.
2. Detail kecil dari tato akan hilang pertama kali, lalu detail yang lebih tebal mulai terpengaruh.
Meskipun awalnya tato terlihat bagus dan bisa dimengerti maknanya, tapi setelah 15 tahun mungkin gambar yang terlihat akan berbeda dan bisa jadi lebih sulit dimengerti maknanya.
3. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut, serta gambar tato akan terlihat aneh ketika memasuki usia 50-an tahun akibat sudah munculnya kerutan di kulit.
4. Efek samping lain yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai.
Sumber: Detik Health
Read More......