Belanda dan Spanyol belum pernah tampil sebagai juara Piala Dunia sejak kegiatan itu digelar pada 1930, dan 80 tahun kemudian, Senin (12/07), Stadion Soccer City akan menyaksikan munculnya juara baru, yaitu satu di antara mereka.
Belanda nyaris mengangkat piala kemenangan pada 1974 dan 1978 tapi di ujung perjalanan mereka yang mengesankan, Johan Cruyff dan kawan-kawan tidak berhasil menembus tembok Jerman (1974) sementara Argentina (1978) membuyarkan harapan mereka.
Spanyol pun sebenarnya tidak memiliki prestasi fantastis. Jangankan ke final, ke semi final pun tim Matador, juara Eropa 2008, belum pernah menapak.
Di Piala Dunia, mereka paling banter hingga di perempat final, termasuk di Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang.
Carles Puyol menciptakan gol yang mengantar Spanyol ke final Piala Dunia untuk melawan Belanda setelah pada pertandingan semi final unggul 1-0 atas Jerman di Durban, Kamis dini hari.
Bek tengah klub Barcelona itu menyundul bola dari jarak 10 yard menyambut tendangan pojok dari Xavi 17 menit sebelum pertandingan berakhir untuk mengantar juara Eropa itu ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Sedangkan Belanda mencapai final setelah mengalahkan Uruguay 3-2 di Cape Town pada Rabu.
"Seluruh pemain kami luar biasa, tapi kami masih memiliki satu pertandingan lagi," kata pelatih Spanyol Vicente Del Bosque, "Kami tahu sepak bola Belanda dan pertandingan akan sangat berat di final nanti."
Pelatih Jerman Joachim Loew mengatakan, "Selamat untuk Spanyol. Saya percaya mereka akan menjadi juara dunia, mereka yang terbaik selama dua atau tiga tahun terakhir."
Penjaga gawang Jerman Manuel Neuer meratapi permainan di bawah standar yang diperlihatkan tim Jerman.
"Spanyol sudah menyelesaikan pekerjaan rumah mereka dan membatasi peluang-peluang kami," kata Neuer.
Kapten tim Jerman Philipp Lahm menambahkan, "Kami sudah merencanakan banyak hal, tapi tidak terwujud."
Del Bosque membuat kejutan sebelum pertandingan dengan mencadangkan pemain depan klub Liverpool Fernando Torres dan memainkan pemain muda Barcelona Pedro.
Hal itu membuat pencetak gol terbanyak turnamen David Villa bisa bermain dari tengah dan perubahan tersebut hampir membuahkan hasil saat pertandingan baru berlangsung enam menit.
Pedro masuk dari sayapnya dan mengelindingkan bola di belakang pertahanan Jerman dan Villa berlari menyambutnya tapi harus meluncur untuk melepaskan tembakan sebelum dimentahkan penjaga gawang Manuel Neuer.
Spanyol seharusnya bisa unggul pada menit ke-14 setelah Iniesta menyilangkan bola dari sisi kanan yang disambut sundulan keras Puyol namun bola melambung di atas mistar gawang.
Pada menit ke-19 bola silang dari Xabi Alonso menemukan Sergio Ramos tapi setelah mengendalikan bola dengan indah, tembakannya liar dan tinggi.
Jerman akhirnya mengancam pada menit ke-32 saat Piotr Trochowski, yang mengisi posisi Thomas Mueller yang menjalani larangan bermain, melepaskan tembakan dari jarak jauh dan memaksa penjaga gawang Iker Casillas untuk melakukan penyelamatan.
Mesut Ozil berpikir kalau dia seharusnya mendapat penalti menjelang akhir babak pertama saat dia berada di bawah tantangan Ramos tapi diabaikan oleh wasit Viktor Kassai.
Spanyol susah-payah untuk menembus kotak penalti dan mulai melepaskan tembakan-tembakan jarak jauh dengan Alonso melakukannya dua kali dan Villa melakukan tembakan tapi melebar.
Neuer kemudian menyelamatkan gawangnya dari Pedro, yang beberapa saat kemudian tembakannya melebar, sementara tembakan Villa beberapa inci dari gawang setelah Iniesta menerobos ke kotak penalti dan melepaskan umpan silang.
Di gawang lain, umpan silang pemain pengganti Marcell Jansen dibuang dengan sundulan pemain Spanyol, disambar Miroslav Klose namun tembakan volinya terlalu tinggi.
Pada menit ke-69 Jerman menciptakan peluang terbaik mereka selama pertandingan itu saat pemain Toni Kroos tidak terkawal menyambut umpan silang Lukas Podolski, tapi penyelesaian akhir dia begitu lemah dan mengarah langsung pada Casillas.
Tapi kemudian Puyol melakukan lompatan luar biasa untuk menyundul bola yang menjebol gawang Jerman.
Sejarah baru
Spanyol dan Belanda akan menoreh catatan baru sebagai juara Piala Dunia 2010.
Berdasar catatan resmi pada laman badan sepak bola dunia FIFA, dua negara yang pernah menjadi juara Eropa ini baru bertemu sebanyak delapan kali, dengan hasil Belanda empat kali juara dan Spanyol tiga kali, sedangkan satu pertandingan berkesudahan imbang.
Tapi kedua tim ini belum pernah bertemu pada laga Piala Dunia, sehingga pertandingan final antara tim "Matador" dan tim "Oranje" ini akan menjadi menarik ditonton apalagi akan muncul juara baru pada Minggu malam atau Senin dini hari nanti.
Pada 1983 di Rotterdam, Belanda menang 2-1 (1-1) atas Spanyol di penyisihan grup dan di Sevilla pada tahun sama Spanyol menang 1-0 (1-0). Pada pertandingan persahabatan, kedua tim bertemu enam kali dan Spanyol menang dua kali, Belanda menang tiga kali dan pertandingan berakhir imbang satu kali.
Pada 2001 di Rotterdam, Belanda menang 1-0 dan dua tahun sebelumnya di Sevilla, Belanda menang lagi 2-1. Pada 1987 di Barcelona, Spanyol bermain imbang 1-1 dan pada 1980 di Vigo, Spanyol menang 1-0 dan pada 1973 di Amsterdam, Belanda menang 3-2 dan pada 1957 di Madrid, Spanyol menang 5-1
Pertemuan Belanda dan Spanyol pada Selasa dini hari, merupakan pertandingan yang kesembilan dan Spanyol berusaha membuat kedudukan pertemuan mereka menjadi empat sama.
Tapi siapa pun yang akan tampil sebagai juara, tim itu merupakan juara baru pada ajang dunia yang diadakan sekali dalam empat tahun ini
Sumber: Era Baru
Read More......