Pages

BeatMaster Radio

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Jul 29, 2006

Tiada Yang Lebih Aman

Tiada yang lebih aman, pun tiada yang lebih nikmat
membayangkan masa lampau yang dalam kenangan terpahat

Tiada yang lebih berat, pun yang lebih berarti
Dari saat ini yang 'kan seg'ra lepas pula jadi mimpi

Tiada yang lebih gamang, pun tiada yang lebih senang
menghadapi masa datang, yang 'kan jadi s'karang

Detik-detik berloncatan, tak satu pun kembali terulangantara
tadi dan nanti, sekarang menghalang

(Ayip Rosidi, 1962)

Read More......

Jul 28, 2006

Just see how our Indonesia looooook like in 2020....

Tanjung Priok in 2020

##
##
Surabaya in 2020

##

##



Puncak in 2020

##

##

Merak in 2020

##

##

Kebun Jeruk, Flyover in 2020

##

##

Jakarta in 2020

##

##

Bekasi in 2020

##

##

Bandung in 2020

##

##

&&;&&&&.............

.............................

.............................

Stop dreaming,

Get back to work..

Read More......

Jul 27, 2006

Mbah Setu

Read More......

Jul 24, 2006

Untitled

kuberdiri...
di tengah jutaan umat yang ada..
rasakan dunia yang penuh dengan realita..
kuhadapi...kujalani...
roda roda waktu yang terus bergulir penuh sejuta makna..

pagi terlihat cerah..tapi terlihat kelam untukku..
kusongsong matahari..tapi tidak sedikipun kurasakan cahaya kehangatan menembus asa..
kuhirup udara segar..yang ada hanyalah sesak di relung hati..
ingin kuberlari..kumelangkah..
mengarungi fenomena bumi ini..
tapi tubuh ini terasa lunglai..terjuntai..terhempas..
terbawa alur kehidupan yang absurt..

dalam hampa..
ku terdiam...ku membisu...bibir terasa kering dan beku..
ku coba isi fikiran kosongku..
kupejamkan mata..
hempaskan segala yang ada..
susuri kata hati satu persatu..
otak terus berputar...menerawang jauh..
melawan terpaan gundah yang melanda jiwa ini..

untuk apa aku dilahirkan?..
untuk siapa aku ada di dunia ini?..
jutaan umat manusia di muka bumi..
ku sendiri..tak seorangpun perduli..

sanggupkah kuarungi samudra sampai kutemukan tempat berlabuh?..
tidak...tidak mungkin sanggup bila kukayuh perahuku seorang diri tanpa ada seorangpun membantu mendayung...

baru kusadari...dunia ini begitu luas...
tapi..terasa sempit untukku..

Tuhan...
adilkah hidup ini untukku..

02'05'05 Unil

Read More......

Jul 19, 2006

If Tomorrow Never Comes......

Segalanya berawal ketika saya masih berumur 6 tahun.
Ketika saya sedang bermain di halaman rumah saya di California, saya bertemu seorang anak laki-laki. Dia seperti anak laki2 lainnya yang menggoda saya dan kemudiansaya mengejarnya dan memukulnya. Setelah pertemuan pertama dimana saya memukulnya, kami selalu bertemu dan saling memukul satu sama lain di batas pagar itu. Tapi itu tidaklah lama. Kami selalu bertemu di pagar itu dan kami selalu bersama. Saya menceritakan semua rahasia saya. Dia sangat pendiam ,dia hanya mendengarkan apa yg saya katakan. Saya menganggap dia enak diajak bicara dan saya dapat berbicara kepadanya ttg apa saja.Di sekolah, kami memiliki teman2 yang berbeda tapi ketika kami pulang kerumah, kami selalu berbicara ttg apa yg terjadi di sekolah. Suatu hari, saya bercerita kepadanya ttg anak laki2 yang saya sukai tetapi telah menyakiti hati saya.. Dia menghibur saya dan mengatakan segalanya akan beres. Dia memberikan kata2 yang mendukung dan membantu saya utk melupakannya. Saya sangat bahagia dan menganggapnya sebagai teman sejati. Tetapi saya tahu bahwa sesungguhnya ada yg lain dari dirinya yg saya suka. Saya memikirkannya malam itu dan memutuskan kalau itu adalah rasa persahabatan.


Selama SMA dan semasa kelulusan, kami selalu bersama dan tentu saja saya berpikir bahwa ini adalah persahabatan. Tetapi jauh di lubuk hati, saya tahu bahwa ada sesuatuyang lain. Pada malam kelulusan, meskipun kami memiliki pasangan sendiri2,sesungguhnya saya menginginkan bahwa sayalah yg menjadi pasangannya. Malam itu, setelah semua orang pulang, saya pergi ke rumahnya untuk mengatakannya. Malam itu adalah kesempatan terbesar yg saya miliki tapi saya hanya duduk di sana dan memandangi bintang bersamanya dan bercakap2 tentang cita2 kami. Saya melihat ke matanya dan mendengarkan ia bercerita ttg impiannya. Bagaimana dia ingin menikah dan sebagainya. Dia bercerita bagaimana dia ingin menjadi orang kaya dan sukses. Yg dapat saya lakukan hanya menceritakan impian saya dan duduk dekat dengan dia. Saya pulang kerumah dengan terluka krn saya tidak mengatakan perasaan saya yg sebenarnya.Saya sangat ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintainya tapi saya takut.Saya membiarkan perasaan itu pergi dan berkata kepada diri saya sendiri bahwa suatu hari saya akan mengatakan kepadanya mengenai perasaan saya. Selama di universitas, saya ingin mengatakan kepadanya tetapi dia selalu bersama2 dengan seseorang.

Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan di NewYork. Saya sangat gembira untuknya, tapi pada saat yg sama saya sangat bersedih menyaksikan kepergiannya. Saya sedih karena saya menyadari ia pergi untuk pekerjaan besarnya. Jadi.. saya menyimpan perasaan saya utk diri saya sendiri dan melihatnya pergi dgn pesawat. Saya menangis ketika saya memeluknya krn saya merasa seperti ini adalah saat terakhir. Saya pulang kerumah malam itu dan menangis. Saya merasa terluka karena saya tidakmengatakan apa yg ada di hati saya.Saya memperoleh pekerjaan sbg sekretaris dan akhirnya menjadi seorg analis komputer. Saya sangat bangga dgn prestasi saya. Suatu hari saya menerima undangan pernikahan. Undangan itu darinya. Saya bahagia dan sedih pada saat yang bersamaan. Sekarang saya tahu kalau saya tak akan pernah bersamanya dan kami hanya bisa menjadi teman. Saya pergi ke pesta pernikahan itu bulan berikutnya. Itu adalah peristiwa besar.Saya bertemu dgn pengantin wanita dan tentu saja juga dengannya. Sekali lagi saya merasa jatuh cinta. Tapi saya bertahan agar tidak mengacaukan apa yg seharusnya menjadi hari paling bahagia bagi mereka. Saya mencoba bersenang2 malam itu, tapi sangat menyakitkan hati melihat dia begitu bahagia dan sayamencoba untuk bahagia menutupi air mata kesedihan yg ada di hati saya. Sayameninggalkan New York merasa bahwa saya telah melakukan hal yang tepat.Sebelum saya berangkat. . . tiba2 dia muncul dan mengucapkan salam perpisahan dan mengatakan betapa ia sangat bahagia bertemu dgn saya. Saya pulang ke rumah dan mencoba melupakan semua yang terjadi di New York.Kehidupan saya terus berjalan.

Tahun2 berlalu. . . kami saling menulis surat dan bercerita mengenai hal yg terjadi dan bagaimana dia merindukan utk berbicara dgn saya. Pada suatu ketika, dia tak pernah lagi membalas surat saya. Saya sangatkuatir mengapa dia tidak membalas surat saya meskipun saya telah menulis 6 surat kepadanya.Ketika semuanya seolah tiada harapan, tiba2 saya menerima sebuah catatan kecil mengatakan: "Temui saya di pagar dimana kita biasa bercakap2." Sayapergi ke sana dan melihatnya di sana. Saya sangat bahagia melihatnya, tetapi dia sedang patah hati dan bersedih. Kami berpelukan sampai kami kesulitan utk bernafas.Kemudian ia menceritakan kepada saya ttg perceraian dan mengapa dia tidak pernah menulis surat kepada saya. Dia menangis sampai dia tidak dapatmenangis lagi.. .. Akhirnya kami kembali ke rumah dan bercerita dan tertawa ttg apa yg telah saya lakukan mengisi waktu. Akan tetapi, saya tetap tidak dapat mengatakan kepadanya bagaimana perasaan saya yg sesungguhnya kepadanya.Hari2 berikutnya. dia gembira dan melupakan semua masalah dan perceraiannya.Saya jatuh cinta lagi kepadanya.
Ketika tiba saatnya dia kembali ke New York, saya menemuinya dan menangis. Saya benci melihatnya harus pergi. Dia berjanji untuk menemui saya setiap kali dia mendapat libur. Saya tak dapatmenunggu saat dia datang shg saya dpt bersamanya. Kami selalu bergembira ketika sedang bersama. Suatu hari dia tidak muncul sebagaimana yg telah dijanjikan. Saya berpikir bahwa mungkin dia sibuk.

Hari berganti bulan dan saya melupakannya.Suatu hari saya mendapat telepon dari New York. Pengacara mengatakan bahwa ia telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil dalam perjalanan ke airport. Hati saya patah. Saya sangat terkejut akan kejadian ini. Sekarang saya tahu... mengapa ia tidak muncul hari itu. Saya menangis semalam-malaman. Air mata kesedihan dan kepedihan; bertanya2 mengapa hal ini bisa terjadi terhadap seseorang yg begitu baik spt dia? Saya mengumpulkan barang2 s aya dan pergi ke New York utk pembacaan surat wasiatnya. Tentu saja semuanya diberikan kepada keluarganya dan mantan istrinya. Akhirnya saya dapat bertemu dengan mantan istrinya lagi setelah saat terakhir kali saya bertemu pada pesta pernikahan. Dia menceritakan bagaimana mantan suaminya. Tapi suaminya selalu tampak tidak bahagia.Apapun yang dia kerjakan.... tidak bisa membuat suaminya bahagia seperti saat pesta pernikahan mereka. Ketika surat wasiat dibacakan, satu2nya yg diberikan kepada saya adalah sebuah diary. Itu adalah diary kehidupannya.Saya menangis karena itu diberikan kepada saya. Saya tak dapat berpikir.mengapa ini diberikan pada saya? Saya mengambilnya dan terbang kembali ke California.
Ketika di pesawat, saya teringat saat2 indah yg kami miliki bersama. Saya mulai membaca diary itu.Diary dimulai ketika hari pertama kami berjumpa. Saya terus membaca sampai akhirnya saya mulai menangis. Diary itu bercerita bahwa dia jatuh cinta kepada saya di hari ketika saya patah hati.Tapi dia takut utk mengatakannya kepada saya. Itulah sebabnya mengapa dia ingin mengatakannya kepada saya berkali2, tetapi takut. Diary itu bercerita ketika di New York dan jatuh cinta dgn yg lain. Bagaimana dia begitu bahagia ketika bertemu dan berdansa dgn saya di hari pernikahannya.Dia menulis bahwa ia membayangkan kalau itu adalah pernikahan kami.Bagaimana dia selalu tidak bahagia sampai akhirnya harus menceraikan istrinya. Saat2 terindah dalam kehidupannya adalah ketika membaca huruf demi huruf yg saya tulis kepadanya.Akhirnya diary itu berakhir dengan tulisan:
"Hari ini saya akan mengatakan kepadaanya kalau saya mencintainya" Itu adalah hari dimana dia meninggal.Hari dimana pada akhirnya saya akan mengetahui apa yg sesungguhnya ada dlm hatinya.

Unknown

Read More......

Jul 18, 2006

Bagaimana kau mencatat bencana

Bagaimana kau mencatat bencana
yang telah memusnahkan keriangan
mematikan ribuan orang
dan menjungkirbalikkan kota kita?

Apa yang kau dapat dari gempa sekian skala richter
selain mayat -mayat yang tak selalu bernama
isyarat kiamat, kenangan yang pecah
di mata berjuta kita?


Lalu sambil menanam duka cita
kita hitung lembar-lembar rupiah
yang bisa membuat jiwa
dan kota itu tetap berdenyut

Seperti disentakkan kita pun ingat padaNya
yang selama ini sering kita abaikan
kita tak berhenti menyebut-nyebut namaNya
hingga pias wajah dan kering airmata

Bagaimana kau mencatat bencana?
Apa yang bisa kau dapat dari gempa sekian skala richter?
Belum sampai kiamat.
Baru sekadar panggilan, atau teguran
hujan hikmah, ketakberdayaan,
yang membawa kita kembali
pada ingatan lebih tentangNya

Bagaimana kau mencatat bencana?
Apa yang bisa kau dapat dari gempa?
Mungkin sebuah kesempatan lagi
untuk pulang lebih dalam
pada kebesaran dan cintaNya…

Sumber: Bagaimana Kau Mencatat Bencana oleh Abdurahman Faiz, Depok,28 Mei 2006

Read More......

Menanam Watak

Seorang Raja yang sudah tua memakai cara unik untuk mencari calon penggantinya. Suatu hari pemuda dari seluruh pelosok negeri dikumpulkan di balai pertemuan istana, masing-masing diberi sebutir benih tanaman."Anak-anakku sekalian, aku akan memilh penggantiku dari antara kalian. Benih yang sudah kalian terima akan menentukan masa depan kalian. Sekarang pulanglah, semaikan-lah benih tersebut. Tahun depan, kembalilah kesini dan tunjukkan hasilnya".

Joni bergegas pulang. Benih tersebut disemaikan dalam sebuah pot. Setiap hari ia rajin menyiram dan memberi pupuk. Hari demi hari berlalu. Bulan demi bulan lewat sudah. Namun, benih tersebut tak kunjung bersemi. Keadaan ini membuat Joni frustrasi. Sementars tenggang waktu setahun sudah habis. Kalau tidak dibujuk oleh Ibunya, ia nyaris tak mau kembali ke istana, "Nak, kau tidak perlu malu. Kamu sudah melakukan apa yang diperintahkan kepadamu. Laporkan kepada raja dan bilang secara jujur hasilnya".

Kekhawatiran Joni benar terjadi. Ketika sampai istana, ia kaget melihat begitu banyak tumbuhan hasil persemaian teman-temannya. Joni minder dan sedih. Raja berkeliling me-meriksa satu demi satu tanaman yang dibawa para pemuda. "Hei, kamu yang bersembunyi dibelakang, kemarilah". Sambil menenteng pot kosong, Joni maju ke depan diiringi cemooh pemuda pemuda lain.Tak dinyana Sang Raja membungkuk memberi hormat kepada Joni seraya berkata, "Setahun yang lalu saya memberi kalian masing-masing sebutir benih kering yang sama sekali takkan bisa tumbuh. Kini berbagai jenis tanaman berkumpul disini. Diantara kalian hanya Joni satu-satunya yang dengan jujur berani membawa potnya yang kosong dan siap menerima cemooh dan celaan. Integritas semacam inilah yang
menunjukkan kemuliaan hati seseorang. Dialah yang terpilih jadi Raja Baru!".

Sumber: Menanam Watak oleh Yustinus Sumantri Hp

Read More......

Jul 12, 2006

Gusti Allah ora Sare

Malam telah larut saat saya meninggalkan kantor. Telah lewat pukul 23.00. Pekerjaan yang menumpuk, membuat saya harus pulang selarut ini. Ah, hari yang menjemukan saat itu. Terlebih, setelah beberapa saat berjalan, warnalangit tampak memerah. Rintik hujan mulai turun. Lengkap sudah, badan yang lelah ditambah dengan "acara" kehujanan. Setengah berlari saya mencari tempat berlindung. Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyai tenda sederhana. Lumayan, pikir saya. Segera saya berteduh, menjumpai bapak penjual yang sendirian ditemani rokok dan lampu petromak yang masih menyala.Dia menyilahkan saya duduk. "Disini saja dik, daripada kehujanan...," begitu katanya saat saya meminta ijin berteduh.

Benar saja, hujan mulai deras, dan kami makin terlihat dalam kesunyian yang pekat.Karena merasa tak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya, saya berkata, "tolong bikin mie goreng pak, di makan di sini saja." Sang Bapak tersenyum, dan mulai menyiapkan tungku apinya. Dia tampak sibuk.Bumbu dan penggorengan pun telah siap untuk di racik. Tampaklah pertunjukan sebuah pengalaman yang tak dapat diraih dalam waktu sebentar. Tangannya cekatan sekali meraih botol kecap dan segenap bumbu.Segera saja, mie goreng yang mengepul telah terhidang.

Keadaan yang semula canggung mulai hilang. Basa-basi saya bertanya, "Wah hujannya tambah deras nih, orang-orang makin jarang yang keluar ya Pak?" Bapak itu menoleh ke arah saya, dan berkata, "Iya dik, jadi sepi nih dagangan saya.." katanya sambilmenghisap rokok dalam-dalam."Kalau hujan begini, jadi sedikit yang beli ya Pak?" kata saya, "Wah, rezekinya jadi berkurang dong ya?" Duh. Pertanyaan yang bodoh. Tentu saja tak banyak yang membeli kalau hujan begini. Tentu, pertanyaan itu hanya akan membuat Bapak itu tambah sedih. Namun, agaknya saya keliru..."Gusti Allah, ora sare dik, (Allah itu tidak pernah istirahat), begitu katanya. "Rezeki saya ada dimana-mana. Saya malah senang kalau hujan begini. Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah. Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lahtanahnya." Bapak itu melanjutkan, "Anak saya yang di sini pasti bisa ngojek payung kalau besok masih hujan.....". Degh. Dduh, hati saya tergetar. Bapak itu benar, "Gusti Allah ora sare".

Tuhan Memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hamba-Nya. Saya rupanya telah keliru memaknai hidup. Filsafat hidup yang saya punya, tampak tak ada artinya di depan perkataan sederhana itu. Maknanya terlampau dalam, membuat saya banyak berpikir dan menyadari kekerdilan saya di hadapan Tuhan. Saya selalu berpikiran, bahwa hujan adalah bencana, adalah petaka bagi banyak hal. Saya selalu berpendapat, bahwa rezeki itu selalu berupa materi, dan hal nyata yang bisa digenggam dan dirasakan. Dan saya juga berpendapat, bahwa saat ada ujian yang menimpa, maka itu artinya saya Cuma harus bersabar. Namun saya keliru. Hujan, memang bisa menjadi bencana, namun rintiknya bisa menjadi anugerah bagi setiap petani.Derasnya juga adalah berkah bagi sawah-sawah yang perlu diairi. Derai hujan mungkin bisa menjadi petaka, namun derai itu pula yang menjadi harapan bagi sebagian orang yang mengojek payung, atau mendorong mobilyang mogok. Hmm...saya makin bergegas untuk menyelesaikan mie goreng itu. Beribu pikiran tampak seperti lintasan-lintasan cahaya yang bergerak di benak saya. "Ya Allah, Engkau Memang Tak Pernah Beristirahat" Untunglah, hujan telah reda, dan saya pun telah selesai makan.

Dalam perjalanan pulang, hanya kata itu yang teringat, Gusti Allah Ora Sare..... Gusti Allah Ora Sare.....Begitulah, saya sering takjub pada hal-hal kecil yang ada di depan saya. Tuhan memang selalu punya banyak rahasia, dan mengingatkan kita dengan carayang tak terduga. Selalu saja, Dia memberikan Cinta kepada saya lewathal-hal yang sederhana. Dan hal-hal itu, kerap membuat saya menjadi semakin banyak belajar. Dulu, saya berharap, bisa melewati tahun ini dengan hal-hal besar, dengan sesuatu yang istimewa. Saya sering berharap, saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yang saya lampaui. Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yang menakjubkan saya lakukan. Namun, rupanya tahun ini Tuhan punya rencana lain buat saya. Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar dan memaknai hikmah kehidupan. Dan kali ini Tuhan pun tetap memberikan saya yang terbaik. Saya tetap belajar, dan terus belajar, walaupun bukan dengan hal-hal besar danistimewa.

Aku berdoa agar diberikan kekuatan...Namun,Tuhan memberiku cobaan agar aku kuat menghadapinya.
Aku berdoa agar diberikan kebijaksanaan...Namun,Tuhan memberiku masalah agar aku mampu memecahkannya.
Aku berdoa agar diberikan kecerdasan...Namun,Tuhan memberiku otak dan pikiran agar aku dapat belajar dari-Nya.
Aku berdoa agar diberikan keberanian...Namun, Tuhan memberiku persoalan agar aku mampu menghadapinya.
Aku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang..... Namun, Tuhan memberiku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengannya.
Aku berdoa agar diberikan kebahagiaan...Namun, Tuhan memberiku pintu kesempatan agar aku dapat memanfaatkannya.

Sahabat, terima kasih telah membaca.
debie@pikhospital.com

Read More......

Jul 8, 2006

WINNER vs LOSER

When A Winner Makes A Mistake, He Says, "i Was Wrong"
When A Loser Makes A Mistake, He Says, "it Wasn't My Fault"

A Winner Works Harder Than A Loser & Has More Time
A Loser Is Always "too Busy" To Do What Is Necessary

A Winner Goes Through A Problem
A Loser Goes Around It, And Never Gets Pass It


A Winner Makes Commitments
A Loser Says, "i'm Not As Bad As A Lot Of People"

A Winner Respects Those Who Are Superior To Him
And Tries To Learn Something From Them
A Loser Resents Those Who Are Superior To Him
And Tries To Find Chinks In Their Armour

A Winner Feels Responsible For More Than His Job
A Loser Says, "i Only Work Here"

A Winner Says, "there Ought To Be A Better Way To Do It."
A Loser Says, "that's The Way It's Always Been Done Here."

Read More......