Kebaikan dan Egoisme
Suatu hari seorang pemuda berdoa dan dalam doanya itu, dia meminta untuk diperlihatkan seperti apa bentuk Neraka dan Sorga. Tuhan kemudian menuntunnya dan membawa masuk ke dalam sebuah ruangan. Ruangan itu sangat besar dan tepat di tengah-tengah ruangan itu ada sebuah meja bundar yang sangat besar dan mampu menampung banyak orang.
Tepat di tengah meja itu, ada semangkuk sup dalam ukuran sangat besar dan beraroma sangat lezat, membuat orang-orang tidak sabar ingin segera mencicipinya. Di sekeliling meja itu duduk orang-orang yang kurus dan tampak sangat kelaparan. Letak sup itu jauh dari jangkauan tangan, sehingga orang-orang tidak bisa berdiri dan mencedoknya.
Untuk mengambilnya mereka harus menggunakan sebuah sendok yang bergagang panjang dan terikat pada lengan masing-masing. Karena sendok terlalu panjang, mereka tidak dapat mencedoknya dan memasukkannya ke mulut mereka, akibatnya sup itu berceceran kemana-mana. Tak heran, sekalipun ada sup lezat di depan mata mereka, tubuh mereka tetap kurus dan sangat kelaparan.
Melihat hal ini, tubuh si pemuda merinding, menyaksikan penderitaan dan kesengsaraan di depan matanya. Lamat-lamat, Tuhan berkata, “Itulah Neraka. Sekarang ikutlah Aku, masuk ke ruangan yang lain.”
Dari kejauhan mulai terdengar gelak tawa yang tak henti-hentinya dan begitu memasuki ruangan itu terasa atmosfir yang menghangatkan dan aroma sup menerbitkan air liur memenuhi udara di tempat itu.
Tepat di tengah-tengah ruangan itu ada sebuah meja yang sangat besar dan semangkuk sup ukuran sangat besar, sama seperti yang ada di ruangan pertama. Yang membedakan adalah tubuh orang-orang-orang di ruangan kedua, sehat, kuat, berisi dan diwajah mereka selalu tersungging sebuah senyuman atau tawa.
Melihat hal ini, si pemuda menjadi bingung dan bertanya kepada Tuhan, “Apa yang terjadi? Mengapa di ruangan ini, orang-orangnya terlihat bahagia, sangat kontras dengan keadaan orang-orang di ruangan kesatu?”
Tuhan berkata, “Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu, yaitu kebaikan. Perhatikan, orang-orang ini dengan rela menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok tersebut, sedangkan yang di ruangan lain orang-orang itu serakah. Hanya memikirkan kepentingan sendiri.”
PESAN MORAL: Ketika kita melakukan kebaikan dan berbelas kasihan terhadap sesama, itu adalah Sorga di bumi. Namun kita akan menjadikan Neraka di bumi, ketika kita bersikap egois dan sudah tidak peduli lagi akan kebutuhan sesama.
Sumber: TerangDunia
Read More......