Satu Jam Saja!
Bumi sedang sekarat. Suhu udara semakin panas, cuaca dan iklim enggak menentu. Ini adalah sebagian kecil dari akibat yang ditimbulkan pemanasan global (global warming), proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
Parahnya lagi MuDAers, sebagaimana ditegaskan para ilmuwan dunia, pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim tersebut akibat aktivitas manusia.
Abad ini, peningkatan suhu global naik menjadi 1,4-5,8 derajat celsius. Sejumlah hal yang diperkirakan akan melanda Indonesia antara lain kenaikan permukaan air laut yang akan menggenangi daratan sejauh 50 meter dari garis pantai kepulauan Indonesia, di sepanjang 81.000 kilometer.
Selain itu, lebih dari 405.000 hektar daratan Indonesia diperkirakan akan tenggelam. Artinya, ribuan pulau kecil terancam terhapus dari peta Indonesia.
Berawal dari kondisi itu dan Bumi tempat kita tinggal ini harus segera diselamatkan, muncullah ide EARTH HOUR. Ini adalah salah satu kampanye WWF (World Wildlife Fund), berupa inisiatif global yang mengajak individu, praktisi bisnis, pemerintah, dan sektor publik lainnya di seluruh dunia untuk ikut serta mematikan lampu selama satu jam. Tujuannya, menghemat konsumsi listrik.
Mengapa listrik? Karena ketergantungan manusia pada listrik telah mengakibatkan kenaikan temperatur rata-rata Bumi dengan drastis. Inilah yang menyebabkan naiknya air permukaan laut, musim kemarau panjang, badai, dan perubahan besar terhadap lingkungan hidup di Bumi.
Sebagai gambaran, konsumsi energi listrik di Indonesia terfokus di Jawa-Bali atau sebesar 78 persen dari total konsumsi listrik nasional. Bagian Indonesia yang lain mendapat porsi lebih kecil. Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23 persen konsumsi listrik Indonesia terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.
Nah, apabila 10 persen (saja) penduduk Jakarta berpartisipasi dalam EARTH HOUR, Jakarta dapat menghemat konsumsi listrik 300 MWh. Tuh… luar biasa kan. Padahal, caranya sederhana, hanya mematikan lampu selama satu jam saja!
”Earth Hour”
Tahun lalu, EARTH HOUR masih difokuskan di Jakarta. Tahun ini, kesadaran masyarakat tampaknya makin luas. Ini menunjukkan partisipasi masyarakat makin tinggi. Terbukti, sejumlah kota, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Bali, menyatakan partisipasinya dalam EARTH HOUR tahun ini.
Sebagaimana yang diungkapkan Direktur Program Iklim dan Energi WWF Indonesia Fitrian Adriansyah, tahun ini enggak hanya partisipasi dari instansi pemerintah dan swasta yang meningkat, sejumlah kampus, sekolah, dan komunitas pun ambil bagian dalam kampanye ini. Banyak lho MuDAers dari sekolah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang ikutan.
Hanya bermodal semangat membuat Bumi menjadi lebih baik, mereka mengajak orang-orang di sekitarnya berpartisipasi dalam EARTH HOUR 2010.
Biar Bumi kita enggak makin sakit, sekarang saatnya membuktikan kepedulian kamu. Matikan listrik selama satu jam pada Sabtu (27/3) pukul 20.30-21.30. Kamu semua pasti bisa!