Doa Untuk Manado
Opo WananatasTembone se mangale-ngale
Tuhan yang Maha Cipta
Pandanglah kami
Umat-Mu
Pandanglah kami
Umat-Mu
Demi buah tin dan zaitun
Demi kokohnya pancang Gunung Sinai
Demi negeri yang aman dan damai
Palingkanlah wajah-Mu...
Pandanglah kami
Umat-Mu
Meski hanya sekejap!
Demi kokohnya pancang Gunung Sinai
Demi negeri yang aman dan damai
Palingkanlah wajah-Mu...
Pandanglah kami
Umat-Mu
Meski hanya sekejap!
Tembone se mangale-ngale!
Opo Wananatas...
Tidakkah Engkau tahu
Kepala kami tertengadah
Kejut bukan kepalang
Kau hempaskan jari-Mu
Atas tanah kami
Tanah nun jauh di sini
Tidakkah Engkau tahu
Kepala kami tertengadah
Kejut bukan kepalang
Kau hempaskan jari-Mu
Atas tanah kami
Tanah nun jauh di sini
Tuhan...
Yang merajai lapis demi lapis langit tempat kami bernaung
Cakrawala yang kemarin sempat dicerahkan matahari
Kini kelabu
Yang merajai lapis demi lapis langit tempat kami bernaung
Cakrawala yang kemarin sempat dicerahkan matahari
Kini kelabu
Sang surya tak lagi nampak
Anak-anak yang saban hari bermain dengan riangnya
Kini tertunduk takut
Anak-anak yang saban hari bermain dengan riangnya
Kini tertunduk takut
Gemericik air deras tiada henti
Bukan buncahan resah semata
Bukan buncahan resah semata
Gemuruh ombak meluluh lantak
Tak sekedar panorama
Tembone se mangale-ngale!
Tak sekedar panorama
Tembone se mangale-ngale!
Petaka atas tanah kami
Semua begitu mudah bagi-Mu
Jadi...
Maka jadilah.
Semua begitu mudah bagi-Mu
Jadi...
Maka jadilah.
Tuhan kami, oh Tuhan sekalian alam...
Terpicu detak jantung ini
Atas murka-Mu yang maha dahsyat
Terpicu detak jantung ini
Atas murka-Mu yang maha dahsyat
Bumi nyiur melambai
Pantai berair jernih dan berpasir putih
Saat pakatuang wo pakalawireun mengakar dalam jiwa rakyat
Kau anugerahkan kepada kami
Kami tahu
Kami sadar
Kami lalai menjaga permainya alam-Mu
Pantai berair jernih dan berpasir putih
Saat pakatuang wo pakalawireun mengakar dalam jiwa rakyat
Kau anugerahkan kepada kami
Kami tahu
Kami sadar
Kami lalai menjaga permainya alam-Mu
Opo WananatasTembone se mangale-ngale
Tidak cukupkah
Air mata yang kami perah
Erangan dan jeritan
Hingga keroncong yang menggema dari dalam perut yang lapar?
Air mata yang kami perah
Erangan dan jeritan
Hingga keroncong yang menggema dari dalam perut yang lapar?
Bebatuan kecil dan lumpur
Itulah yang tersisa
Saat Kau sapu tanah kami dengan air bah
Itulah yang tersisa
Saat Kau sapu tanah kami dengan air bah
Jutaan pasang mata kini tertuju pada kami
Belum ada tangan-tangan dermawan yang terulur bagi kami
Belum ada tangan-tangan dermawan yang terulur bagi kami
Di ujung utara Andalas
Awan panas di atas gunung berapi masih meletup
Di bumi Monas
Duka masih bersemayam
Berhari-hari belakang
Banjer nyanda abis
Awan panas di atas gunung berapi masih meletup
Di bumi Monas
Duka masih bersemayam
Berhari-hari belakang
Banjer nyanda abis
Opo WananatasTembone se mangale-ngale
Kau yang maha segala
Bantulah kami
Tolonglah kami
Kami tak berharap lebih dari-Mu
Bantulah kami
Tolonglah kami
Kami tak berharap lebih dari-Mu
Kami percaya
Ini hanyalah bagian dari ujian iman
Karena Engkau telah berjanji
Kau takkan memberi cobaan diluar batas kemampuan kami
Ini hanyalah bagian dari ujian iman
Karena Engkau telah berjanji
Kau takkan memberi cobaan diluar batas kemampuan kami
Kau yang maha lembut
Jagalah anak-anak
Dan perempuan yang tengah mengandung
Merekalah generasi masa depan kini
Jagalah anak-anak
Dan perempuan yang tengah mengandung
Merekalah generasi masa depan kini
Ya Tuhan
Kami sebut nama-Mu lagi
Karena kami percaya, Kau dengar setiap doa kami
Kami sebut nama-Mu lagi
Karena kami percaya, Kau dengar setiap doa kami
[JOSHUALYD]
Sebarkan dan bacakanlah puisi ini dengan sungguh-sungguh, semoga setiap baitnya menjadi doa bagi para korban banjir bandang yang menimpa Manado, 15 Januari 2014.
0 comments:
Post a Comment