5 Tipe Kebosanan yang Menarik
Siapa sangka perihal kebosanan bisa jadi sangat
menarik? Setidak-tidaknya, ini membangkitkan minat sekelompok peneliti
untuk mengkajinya dalam studi.
Berdasarkan sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal Motivation and Emotion, peneliti mengidentifikasikan ada lima jenis kebosanan. Dan hal-hal yang bermuara kita mengalami kebosanan itu bisa jadi terkait dengan kepribadian kita juga.
Thomas Goetz, peneliti dari University of Konstanz-Jerman yang memimpin tim studi, mengatakan, "Kebosanan adalah suatu perasaan atau emosi yang paling kerap dan paling intens dialami banyak siswa. Melebihi kegembiraan, kecemasan, atau kemarahan."
"Orang juga cenderung mengalami jenis kebosanan yang spesifik," ungkapnya. "Ini menandakan kebosanan tersebut terkait kepribadian seseorang."
Jadi, inilah 5 variasi tipe kebosanan. Dari yang menyenangkan sampai yang mengacu kepada depresi.
1. Tipe kebosanan "masa bodoh" (indifferent boredom)
Contohnya, ketika orang telah menjalani hari yang sangat panjang, siswa selepas kelas yang membosankan. Mereka pun cenderung menjadi acuh tak acuh. Bagaimanapun, kebosanan semacam ini masih bersifat positif, bahkan membuat kita mengendurkan diri dan lebih santai.
2. Tipe kebosanan kalibrasi (calibrating boredom)
Apakah Anda membiarkan pikiran mengembara? Jika Anda terbuka untuk ide-ide baru, tetapi tidak merasakan ada motivasi untuk benar-benar bangun dan melakukan sesuatu. Kebosanan kalibrasi adalah situasi kebosanan yang mana Anda seperti sedang melamun, dan tidak aktif bertindak.
3. Tipe kebosanan iseng (searching boredom)
Tentu kita pernah dengar orang yang ditanya mengapa ia begini dan begitu merespon dengan jawaban "karena bosan, kurang kerjaan". Orang yang mengalami kebosanan jenis ini akan mencari-cari aktivitas atau menyibukkan diri. Maka, kebosanan semacam ini bisa mengarahkan orang ke perilaku yang tak berbahaya seperti mengirim SMS ke teman. Tapi mungkin pula memicu perilaku kekerasan. Namun, tak jarang akibatnya orang bisa malah terarahkan menjadi kreatif.
4. Tipe kebosanan reaktan (reactant boredom)
Terperangkap dalam rapat tiada akhir atau kuliah yang saking membosankan terasa seabad lamanya. Anda tidak mampu mengubah keadaan, sehingga kebosanan Anda mulai disertai agresi juga frustasi. Karena keinginan untuk melakukan sesuatu yang lain.
5. Tipe kebosanan apatis (apathetic boredom)
Pada kebosanan jenis satu itu, peneliti pertama kali mengidentifikasi pada studi di tahun 2006. Kebosanan apatis hampir-hampir menyerupai depresi, dengan konsekuensi negatif paling besar dibanding jenis lainnya. Peneliti berasumsi, kebosanan apatis dapat merugikan kesehatan diri secara psikologis.
(Katia Andreassi/GS)
Berdasarkan sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal Motivation and Emotion, peneliti mengidentifikasikan ada lima jenis kebosanan. Dan hal-hal yang bermuara kita mengalami kebosanan itu bisa jadi terkait dengan kepribadian kita juga.
Thomas Goetz, peneliti dari University of Konstanz-Jerman yang memimpin tim studi, mengatakan, "Kebosanan adalah suatu perasaan atau emosi yang paling kerap dan paling intens dialami banyak siswa. Melebihi kegembiraan, kecemasan, atau kemarahan."
"Orang juga cenderung mengalami jenis kebosanan yang spesifik," ungkapnya. "Ini menandakan kebosanan tersebut terkait kepribadian seseorang."
Jadi, inilah 5 variasi tipe kebosanan. Dari yang menyenangkan sampai yang mengacu kepada depresi.
1. Tipe kebosanan "masa bodoh" (indifferent boredom)
Contohnya, ketika orang telah menjalani hari yang sangat panjang, siswa selepas kelas yang membosankan. Mereka pun cenderung menjadi acuh tak acuh. Bagaimanapun, kebosanan semacam ini masih bersifat positif, bahkan membuat kita mengendurkan diri dan lebih santai.
2. Tipe kebosanan kalibrasi (calibrating boredom)
Apakah Anda membiarkan pikiran mengembara? Jika Anda terbuka untuk ide-ide baru, tetapi tidak merasakan ada motivasi untuk benar-benar bangun dan melakukan sesuatu. Kebosanan kalibrasi adalah situasi kebosanan yang mana Anda seperti sedang melamun, dan tidak aktif bertindak.
3. Tipe kebosanan iseng (searching boredom)
Tentu kita pernah dengar orang yang ditanya mengapa ia begini dan begitu merespon dengan jawaban "karena bosan, kurang kerjaan". Orang yang mengalami kebosanan jenis ini akan mencari-cari aktivitas atau menyibukkan diri. Maka, kebosanan semacam ini bisa mengarahkan orang ke perilaku yang tak berbahaya seperti mengirim SMS ke teman. Tapi mungkin pula memicu perilaku kekerasan. Namun, tak jarang akibatnya orang bisa malah terarahkan menjadi kreatif.
4. Tipe kebosanan reaktan (reactant boredom)
Terperangkap dalam rapat tiada akhir atau kuliah yang saking membosankan terasa seabad lamanya. Anda tidak mampu mengubah keadaan, sehingga kebosanan Anda mulai disertai agresi juga frustasi. Karena keinginan untuk melakukan sesuatu yang lain.
5. Tipe kebosanan apatis (apathetic boredom)
Pada kebosanan jenis satu itu, peneliti pertama kali mengidentifikasi pada studi di tahun 2006. Kebosanan apatis hampir-hampir menyerupai depresi, dengan konsekuensi negatif paling besar dibanding jenis lainnya. Peneliti berasumsi, kebosanan apatis dapat merugikan kesehatan diri secara psikologis.
(Katia Andreassi/GS)
0 comments:
Post a Comment